Dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Benny awalnya bercerita bahwa ia sempat meminta keterangan Putri di rumah Saguling setelah Yosua tewas di Rumah Dinas Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Benny mengaku bersama Kabagkum Biro Provos Divpropam Polri, Kombes Susanto ke rumah Saguling yang sudah ada Sambo dan Putri yang sedang menangis.
"Waktu itu saya, Pak Santo, Pak FS, ibu PC di depan pakai masker habis nangis. Memang situasi saat itu enggak langsung kami tanya," ujar Benny saat bersaksi untuk tiga terdakwa, Ricky Rizal, Richard Eliezer Pudihang Lumiu, dan Kuat Ma'ruf di PN Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
Saa Benny bertanya untuk menggali kejadian yang sebenarnya, Putri kembali menangis. Benny menceritakan, Sambo saat itu berusaha memberikan penjelasan kepada Putri untuk mau memberikan keterangan kepada Benny.
"Beliau (Putri) menyampaikan, 'saat itu saya pulang dari Magelang, langsung pulang ke rumah Saguling, masuk kamar, duduk-duduk santai-santai pakai celana pendek. Saat saya santai-santai pakai celana pendek, itu ada almarhum Brigadir Josua, saat itu masuk melakukan pelecehan, meraba-raba, saya teriak. Saat saya teriak, dia keluar terdengar suara letusan'," kata Benny menceritakan keterangan Putri.
Mendengar cerita Putri itu, Benny menyudahi pemeriksaan awal lantaran bahan keterangan yang diperlukan sudah didapatkan untuk dilaporkan ke pimpinan.
"Selanjutnya saya tanyakan juga kepada Pak Sambo. 'Ndan ini gimana ceritanya? Ia cerita seperti itulah, jadi istrinya dilecehkan, berteriak, terjadi penembakan seperti itu'," kata Benny menceritakan percakapan dengan Sambo.
Benny lantas menegaskan di forum persidangan ini, bahwa kedatangannya ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memintai keterangan keterangan ketiga anak buah dan istri Sambo, hanya berselang waktu satu jam setelah kejadian.
"Jadi satu jam setelah kejadian, yang kami dapatkan beritanya itu. Belakangan hari baru kami tahu, ternyata itu direkayasa," keluh Benny.
Selain itu, Benny menjelaskan bahwa, dari pemeriksaan pendahuluan, baik dari keterangan saksi dan barang bukti, dinyatakan identik.
"Dari pemeriksaan pendahuluan, interogasi itu, ternyata yang didapatkan di TKP, dan hasil interogasi itu hampir bersamaan, identik. Jadi itulah sebagai bahan kami untuk kalau ditanya pimpinan, ya kami laporkan itu," jelas Benny.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: