Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tangsel, KPK Singgung Pemda yang Getol Bangun Infrastruktur Tapi Malah Timbul Banjir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 07 Oktober 2022, 14:23 WIB
Di Tangsel, KPK Singgung Pemda yang Getol Bangun Infrastruktur Tapi Malah Timbul Banjir
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata dalam acara Roadshow Bus Antikorupsi KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi di Tangsel/Net
rmol news logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap pemerintah daerah melakukan perencanaan yang baik agar proyek infrastruktur yang dibangun tidak malah menimbulkan persoalan baru, salah satunya banjir.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata dalam acara Roadshow Bus Antikorupsi KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi yang baru tiba di kota terakhir, yaitu Tangerang Selatan (Tangsel) pada hari ini, Jumat (7/10).

Roadshow Bus KPK di Kota Tangsel sebagai kota terakhir yang Bus KPK sambangi tahun ini mengambil tema “Kerja Keras".

Dalam pembukaan kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Cilenggang, Serpong Tangsel, Alex menyampaikan sembilan kota yang telah KPK datangi mencerminkan sembilan nilai antikorupsi yang KPK tanamkan pada masyarakat.

Namun, Alex mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengutamakan kerja keras, melainkan harus diimbangi dengan kerja cerdas.

"Mari kita kerja keras dan cerdas, semua pekerjaan harus benar-benar direncanakan dengan baik, jangan sampai proyek yang kita lakukan malah menimbulkan masalah lain untuk masyarakat sekitar," ujar Alex.

Alex pun menyinggung pembangunan infrastruktur yang banyak dilakukan tetapi kurang mempertimbangkan aspek lain sehingga tetap banjir. Menurutnya, hal tersebut mencerminkan kerja keras tetapi belum diimbangi dengan kerja cerdas.

Dalam kesempatan tersebut, Alex juga menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi, terutama kaitannya dengan pencegahan korupsi.

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk menuntaskan kemiskinan, ini yang harus dipahami. Bagaimana masyarakat sejahtera dan kemiskinan terangkat ini berkaitan dengan kulitas pendidikan yang masyarakat terima," kata Alex.

Akan tetapi, Alex menyayangkan dunia pendidikan ternyata belum lepas dari korupsi dengan adanya kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan terhadap seorang rektor di salah satu perguruan tinggi negeri beberapa waktu lalu, yaitu Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani (KRM).

"Lalu dari banyaknya laporan masyarakat terkait jual beli kursi atau kuota pendidikan. Harusnya sekolah negeri diprioritaskan untuk masyarakat kurang mampu. Jangan sampai orang miskin tidak bisa sekolah di sekolah negeri, karena sekolah negeri semua disubsidi. Namun yang kita lihat justru sekolah negeri terutama yang favorit sedikit sekali masyarakat kurang mampu yang sekolah di situ," sesal Alex.

Alex kemudian mengajak masyarakat untuk berperan dalam upaya pemberantasan korupsi di sekitar lingkungannya seperti dengan tidak mendekati Aparat Penegak Hukum (APH) agar kebal dari hukum. Menurut Alex, masyarakat harus membantu APH untuk berintegritas.

"Termasuk dalam dunia demokrasi, omong kosong demokrasi akan berintegritas kalau masyarakat tidak berintegritas. Jika masyarakat masih bersikap ‘wani piro’ dalam pemilihan kepala daerah, ini akan menjadi peran masyarakat dalam menciptakan demokrasi yang koruptif," terang Alex.

Menutup sambutannya, Alex berpesan agar masyarakat dapat ikut serta menebar semangat antikorupsi di sekitarnya, agar tak ada lagi sifat permisif dalam masyarakat. Mengutip kata-kata Albert Einsten, Alex menyebut bahwa dunia ini menjadi tempat yang sangat berbahaya untuk tempat tinggal bukan karena ada banyaknya kejahatan, tetapi karena banyak orang yang membiarkan kejahatan itu terjadi.

"Mari kita bersama-sama membangun budaya antikorupsi dan kita ciptakan nilai diri kita menjadi berintegritas, sehingga kita bisa menciptakan kota Tangerang Selatan yang betul-betul menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal, bekerja dan beraktivitas karena tidak ada korupsi," pungkas Alex.

Acara yang dihadiri oleh Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Moch Tranggono, Walikota Tangerang Selatan Benymin Davnie serta sejumlah walikota dan bupati se-provinsi Banten ini kemudian dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan seperti pameran pelayanan publik, sosialisasi dan edukasi antikorupsi melalui mendongeng serta kuliah umum di sejumlah perguruan tinggi di Tangsel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA