Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Endus Dugaan Korupsi Pupuk Nonsubsidi, Relawan Jokowi Siap Bawa Data ke Kejagung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 18 Juli 2022, 09:04 WIB
Endus Dugaan Korupsi Pupuk Nonsubsidi, Relawan Jokowi Siap Bawa Data ke Kejagung
Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer/RMOL
rmol news logo Proyek pupuk nonsubsidi berbasis ritel yang diperuntukkan bagi petani diduga telah menjadi ladang untuk meraup keuntungan secara ilegal oleh sejumlah pihak, terutama korporasi. Dugaan ini diendus oleh  kelompok relawan Jokowi Mania (JoMan).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Seperti dipaparkan Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer, diduga Wilmar Grup telah menjadi penadah pupuk nonsubsidi ritel yang diperuntukan bagi petani. Hal ini disinyalir dengan adanya kongsi-kongsi Wilmar Grup dengan distributor-distributor fiktif.

“Seharusnya pupuk nonsubsidi itu untuk petani. Tapi temuan di lapangan malah dibeli industri sebesar Wilmar,” tegas Noel, sapaan akrab Ketua JoMan, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (18/7).

Noel mengungkapkan, terdapat sekitar puluhan perusahaan komanditer yang diduga telah menjadi pengepul pupuk.

Ironisnya, kata aktivis ‘98 ini, ada keterlibatan anak perusahaan pupuk Indonesia dalam kongsi-kongsi pupuk bersubsidi tersebut. Sehingga, ada selisih harga korporasi dengan harga ritel yang tinggi.

“Praktik ini jelas berdampak berat buat petani (penerima) pupuk nonsubsidi. Pupuk yang diperuntukan agar sampai ke petani jadi salah sasaran dan mereka kesusahan memperolehnya sudah digasak oleh industri,” terang Noel.

Atas dasar itu, Noel menegaskan, pihaknya akan membawa data yang mereka miliki tersebut ke aparat penegak hukum, dalam hal ini Kejaksaan Agung (Kejagung). Di antaranya bukti-bukti transaksi sebagai data pendukung.

“Salah satu data yang dibawa adalah praktik jahat ini sudah diinisiasi sejak harga pupuk urea domestik melambung tinggi. Dari big boss-nya, pihak swastanya, sampai BUMN-nya kita akan minta diperiksa,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA