Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi Proyek Satelit Bakti Kominfo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Senin, 11 Juli 2022, 21:34 WIB
Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi Proyek Satelit Bakti Kominfo
Gedung Kejaksaan Agung/Net
rmol news logo Center for Budget Analysis (CBA) mendesak Kejaksaan Agung agar melakukan langkah penyelidikan terhadap adanya indikasi dugaan korupsi dalam proyek satelit Bakti Kominfo yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

Koordinator CBA, Jajang Nurjaman menyampaikan, Bakti Kominfo sebelumnya mendapatkan proyek bernilai triliunan. Diantaranya ialah pengadaan satelit satria senilai Rp 7,68 triliun, dan proyek satelit cadangan HBS senilai Rp 5,2 triliun.

“Meskipun nilainya triliunan rupiah tapi dijalankan secara eksklusif. Dalam proses tender misalnya publik sulit memantau dan mengawasi, tahu-tahu Kominfo sudah mengumumpan pemenang tender,” kata Jajang dalam keterangan tertulis, Senin (11/7).

Jajang mencontohkan, saking tertutupnya proses lelang, dalam rencana umum pengadaan Bakti Kominfo yang dipublikasikan hanya proyek di tahun 2022, itupun, kata Jajang, hanya 15 paket pengadaan. Padahal Bakti Kominfo menjalankan banyak proyek di tahun 2022. Adapun informasi proyek di tahun lainnya benar-benar kosong.

Lebih lanjut, Jajang membeberkan, sejak tahun 2019 proyek satelit satria sudah tercium aroma tidak sedap. Meskipun, kata dia, informasi ini sudah sampai ke Komisi Persaingan Pengawasan Usaha (KPPU), atas adanya pengaduan dan diminta melakukan investigasi terkait ada permainan dalam proses tender.

“Kejanggalan dalam proses tender satelit satria adalah dalam lelang para pemenang tender menawarkan perangkat dengan merek yang sama. Padahal, di luar merek itu, ada merek lain yang memiliki spesifikasi yang sama, dan dalam dokumen sangat jelas tidak tidak tertera merk. Kemudian waktu klarifikasi yang ditetapkan Bakti Kominfo juga aneh karena dilakukan setelah diumumkan Konsorsium PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai pemenang,” beber Jajang.

Tidak hanya satelit satria, proyek satelit cadangan HBS juga diduga dibumbui permainan. Dimenangkannya Kemitraan Nusantara Jaya sangat mencurigakan.

Karena dalam proses lelang Bakti Kominfo hanya meloloskan Kemitraan Nusantara Jaya pada tahapan prakualifikasi. Kejanggalan lainnya terlihat dari nilai proyek, berdasarkan Rencana Umum Pengadaan 2022, Bakti Kominfo menetapkan pagu Rp3.975.687.100.000. Sementara dalam perjalanannya anggaran proyek satelit HBS mengalami kenaikan fantastis sebesar Rp 1,3 triliun, menjadi Rp 5,2 triliun.

“Berdasarkan catatan di atas, Center for Budget Analysis (CBA) meminta Kejaksaan Agung melakukan penyelidikan atas proyek satelit satria 1, dan satelit cadangan HBS. Panggil dan periksa Anang Achmad Latif sebagai Dirut Bakti kominfo,” pungkas Jajang.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA