Sampai saat ini KPK RI baru memanggil Ketua DPRD DKI Jakarta. Belum seorang pun dari kalangan eksekutif dan pelaksana balap mobil baterai itu yang dipanggil untuk didengarkan keterangannya.
Selain mendukung upaya KPK yang dipimpin Firli Bahuri menyelidiki kemungkinan penyalahgunaan keuangan negara di balik Formula E, Hari Purwanto juga menyoroti manuver mantan pegawai KPK, Novel Baswedan, yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Anis Baswedan.
Novel yang gagal dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang digelar Badan Kepegawaian Negara (BKN) itu termasuk yang meminta agar KPK dibubarkan.
“Ini ada conflict of interest, di mana KPK RI sedang bekerja melakukan penyelidikan terhadap Formula E Jakarta, tanpa berpikir jernih dan rasional Novel Baswedan melakukan tindakan pelemahan terhadap lembaga antirasuah yang pernah melambungkan namanya,†ujar Hari.
Hari menambahkan, sejak revisi UU KPK tahun 2019, kelompok Novel Baswedan mulai anti KPK dan menggunakan segala cara untuk melemahkan KPK. Ironisnya, justru dirinya yang tidak lolos dalam ujian masuk menjadi pegawai KPK seperti yang diamanatkan UU.
“Di saat KPK RI di bawah kepemimpinan Firli Bahuri sedang bekerja keras melakukan kerja-kerja optimalisasi selalu buruk bagi Novel cs karena sakit hati tidak lolos TWK dengan jeritan bubarkan KPK. Tentunya reaksi membabi buta Novel Cs akan membangkitkan solidaritas bagi masyarakat yang mendukung langkah KPK RI saat ini,†ujar Hari Purwanto lagi sambil berharap penyelidikan dugaan korupsi Formula E Jakarta dapat segera diselesaikan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: