Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satgas BLBI Sita Aset 340 Hektare Milik Obligor Agus Anwar di Bojong Koneng

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 01 April 2022, 17:43 WIB
Satgas BLBI Sita Aset 340 Hektare Milik Obligor Agus Anwar di Bojong Koneng
Aset sitaan Satgas BLBI di Bojong Koneng, Bogor/Net
rmol news logo Penyitaan aset obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kembali dilakukan pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) BLBI. Aset yang disita kali ini berupa tanah.

Ketua Satgas BLBI, Rionald Silaban menjelaskan, penyitaan yang dilakukan adalah aset milik obligor Agus Anwar berupa tanah seluas lebih dari 340 hektare di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, atau dikenal dengan aset PT Bumisuri Adilestari.

Pelaksanaan penyitaan barang jaminan obligor Agus Anwar dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham dan Pengakuan Utang Nomor 6745/BIDKONS/1103 tanggal 21 November 2003 antara Agus Anwar dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

"Pelaksanaan penyitaan dilakukan mengingat Agus Anwar selaku penanggung utang kepada negara hingga saat ini belum menyelesaikan seluruh kewajibannya sebagai Obligor Bank Pelita Istismarat sebesar Rp 635.443.200.000,40," ujar Rionald dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (1/4).

Adapun asli dokumen kepemilikan dikuasai oleh pemerintah, terdiri dari 11 Sertifikat Hak Milik (SHM), 15 Akta Jual-Beli (AJB), dan 874 Surat Pernyataan Pelepasan Hak (SPPH) dari masyarakat kepada PT Bumisuri Adilestari sejak tahun 1994.

"Selanjutnya secara simultan, Satgas BLBI juga melakukan upaya pengamanan aset berupa pemasangan plang atas tanah seluas lebih kurang 340 hektare dimaksud, yang pemasangannya dilakukan secara simbolis pada 10 titik aset," imbuh Rionald menjelaskan.

Pelaksanaan penyitaan dilakukan oleh Juru Sita dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor dalam rangka penanganan, penyelesaian, dan pemulihan hak tagih yang berasal dari dana BLBI.

Atas barang jaminan yang telah dilakukan penyitaan tersebut, Rionald menyatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan proses pengurusannya sesuai ketentuan perundang-undangan, yaitu dilakukannya penjualan secara terbuka (lelang) dan/atau penyelesaian lainnya.

Selain itu, dia juga memastikan kerja-kerja penindakan Satgas BLBI akan terus dilakukan dengan sejumlah upaya keberlanjutan, guna memastikan pengembalian hak tagih negara.

"Yakni melalui serangkaian upaya seperti pemblokiran, penyitaan, dan penjualan aset-aset obligor atau debitur yang merupakan barang jaminan maupun harta kekayaan lain yang dimiliki obligor atau debitur yang selama ini telah mendapatkan dana BLBI," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA