Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemprov DKI Datangi KPK, Bambang Widjojanto: Ini Tradisi Baru, Kita Tidak Mau Ada Hengki Pengki

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Selasa, 09 November 2021, 15:11 WIB
Pemprov DKI Datangi KPK, Bambang Widjojanto: Ini Tradisi Baru, Kita Tidak Mau Ada Hengki Pengki
Bambang Widjojanto saat mendatangi Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan/RMOL
rmol news logo Menyerahkan langsung 600 dokumen Formula E ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dianggap memiliki tradisi baru dalam hal membantu upaya yang dilakukan KPK.

Hal itu disampaikan langsung oleh mantan Komisioner KPK, Bambang Widjojanto saat mendatangi Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan bersama Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Syaefulloh Hidayat dan dari pihak Jakpro, Selasa siang (9/11).

"Karena tujuannya yang penting kita mau bikin tradisi baru ya, tradisi baru bahwa government itu harus betul-betul bertanggung jawab terhadap proses yang harus dilakukan, jadi kita kasih semua dokumen itu," ujar pria yang karib disapa BW kepada wartawan.

Classified yang efidensial kata Bambang, juga diberikan untuk penegakan hukum yang sedang ditangani oleh KPK.

"Dengan begitu sebenarnya kita menginginkan tidak ada lagi gonjang-ganjing mengenai informasi, cuma kita tidak masuk ke dalam pokok perkara biar KPK yang (kerja)," kata Bambang.

Yang terpenting kata Bambang adalah, pihaknya ingin mengintegrasikan Monitoring Center for Prevention (MCP) yang dimiliki Korsupgah yang menjadi bagian penting yang bisa diintegrasikan dengan bagian penindakan.

BW berharap, apa yang dilakukan Pemprov DKI bisa menjadi contoh terbaik bagi pemerintah daerah. Ia mempersilahkan pada KPK memeriksa dokumen yang telah diberikan Pemprov DKI.

Pemprov DKI, kata BW siap memberikan dokumen tambahan apabila pihak lembaga antirasuah membutuhkan dokumen tambahan.

"Jadi supaya tidak ada yang ditutup-tutupi. Kita tidak mau juga ada hengki pengki, dan yang dateng sendiri adalah inspektur. Ini tradisi baru yang harus diperkenalkan dan ditunjukkan kita mau bangun tradisi itu," pungkas Bambang.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA