Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tersangka Totoh Gunawan Kembali Diperiksa KPK Dalam Perkara Korupsi Di Dinsos KBB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 19 Juli 2021, 10:31 WIB
Tersangka Totoh Gunawan Kembali Diperiksa KPK Dalam Perkara Korupsi Di Dinsos KBB
Tersangka M Totoh Gunawan saat akan diperiksa KPK beberapa waktu lalu/Net
rmol news logo Kasus dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat bencana Covid-19 di Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) tahun 2020 terus didalami penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan memeriksa seorang tersangka.

Tersangka yang dimaksud adalah M. Totoh Gunawan (MTG), selaku pemilik PT Jagat Dir Gantara (JDG) dan CV Sentral Sayuran Garden City Lembang (SSGCL).

"Pemeriksaan dilakukan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Jl Kuningan Persada Kav.4, Setiabudi, Jakarta Selatan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri, kepada wartawan, Senin (19/7).

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan dan menahan tiga orang tersangka. Yakni, Aa Umbara Sutisna selaku Bupati Bandung Barat nonaktif dan anaknya, Andri Wibawa (AW) yang ditahan pada 9 April 2021 serta M. Totoh Gunawan (MTG) yang lebih dulu ditahan pada 1 April

Aa Umbara diduga melakukan pertemuan khusus dengan Totoh untuk membahas keinginan dan kesanggupan Totoh untuk menjadi salah satu penyedia paket bansos sembako pada Dinsos KBB dengan kesepakatan pemberian fee sebesar 6 persen dari nilai proyek.

Pada Mei 2020, Andri selaku anak Aa Umbara juga meminta untuk dilibatkan menjadi salah satu penyedia pengadaan sembako dampak Covid-19.

Andri akhirnya mendapat paket pekerjaan bansos PJS dan bansos PSBB senilai Rp 36 miliar dengan menggunakan bendera CV Jayakusuma Cipta Mandiri (JCM) dan CV Satria Jakatamilung (JS).

Sedangkan Totoh mendapat paket pekerjaan bansos JPS dan bansos PSBB senilai Rp 15,8 miliar dengan menggunakan PT JDG dan CV SSGCL.

Dari pengadaan bansos yang dikerjakan Totoh tersebut, Aa Umbara diduga menerima uang sekitar Rp 1 miliar yang sumbernya disisihkan oleh Totoh dari nilai harga per paket sembako yang ditempelkan stiker bergambar Aa Umbara untuk dibagikan pada masyarakat KBB.

Selain itu, Aa Umbara juga diduga menerima gratifikasi dari berbagai Dinas di Pemerintahan KBB dan para pihak swasta yang mengerjakan berbagai proyek di KBB sejumlah sekitar Rp 1 miliar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA