Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Edhy Prabowo Belikan Mobil Dan Sewakan Apartemen Untuk Sesprinya, Hakim: Banyak Perempuan-perempuan Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Rabu, 10 Maret 2021, 16:05 WIB
Edhy Prabowo Belikan Mobil Dan Sewakan Apartemen Untuk Sesprinya, Hakim: Banyak Perempuan-perempuan Ini
Sidang lanjutan kasus dugaan suap izin ekspor benih bening lobster (BBL)/RMOL
rmol news logo Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili pihak pemberi suap kasus izin ekspor benih bening lobster (BBL) menyebut bahwa banyak aliran uang dari Edhy Prabowo ke para wanita.

Hal itu disampaikan Hakim Ketua di persidangan lanjutan pemeriksaan saksi dari tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk terdakwa Suharjito selaku pemilik PT Dua Putra Perkasa Pratama (DPPP), Rabu sore (10/3).

Awalnya, Jaksa mendalami adanya pembelian sebuah mobil atas perintah Edhy Prabowo saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan untuk sekretaris pribadinya (Sespri) bernama Anggia Putri Tesalonikacloer.

Hal itu didalami Jaksa kepada saksi Amiril Mukminin yang merupakan Sespri Edhy.

"Itu kalau tidak salah pakai uangnya Bapak (Edhy Prabowo) pak. Saya bayarnya cash dari uang yang dipegang saya," ujar Amiril dipersidangan.

Amiril mengaku bahwa sejak Edhy menjadi anggota DPR RI, ia sudah menjadi sespri yang mengatur keuangan Edhy. Bahkan, Amiril memegang uang milik Edhy secara cash mencapai Rp 7-10 miliar di rumahnya.

Jawaban Amiril terlihat ragu, sehingga Hakim Ketua turun tangan mempertegas jawaban Amiril.

"Ini tadi kan rekening Amri, buku tabungan yang pegang Amiril Mukminin, Achmad Bachtiar demikian pula. Saya pertajam pertanyaannya, darimanakah sumber keuangan pembelian mobil untuk Anggia P. Tesalonikacloer. Ini banyak perempuan-perempuan ini, ada Anggia, itu yang diinapkan di apartemen juga itu. Ini yang Anggia P. Tesalonikacloer, maksud pertanyaan tadi dari mana uang pembelian itu?" tanya Hakim Ketua kepada Amiril.

Akan tetapi, Amiril mengaku lupa sumber uang untuk membeli mobil HRV warna hitam untuk sespri Edhy itu.

Jaksa pun kembali mendalami sumber uang untuk membeli mobil tersebut. Amiril pun mengaku membayar secara cash. Uang itu diambil dari rekening atas nama Amri yang merupakan Direktur Utama (Dirut) PT Aero Citra Kargo (ACK) yang dipegangnya.

"Keterangan saudara dalam BAP, pada intinya gini, ada perintah dari Pak Edhy kepada saya Amiril untuk membelikan mobil untuk dipakai Anggia karena Anggia belum punya mobil, HRV atau CRV, betul?" tanya Jaksa membacakan BAP Amiril.

Setelah dibacakan berita acara pemeriksaan (BAP) itu, Amiril pun membenarkan keterangannya itu saat diperiksa penyidik di KPK.

"Kemudian saya memerintah Ainul Faqih untuk membayar dan melunasi mobil HRV tersebut. Bukan saudara yang mengambil cash, tapi saudara memerintahkan Ainul Faqih untuk membeli mobil tersebut?" sambung Jaksa.

Akhirnya, Amiril mengaku bahwa ia mengambil cash dari rekening Amri, lalu diserahkan kepada Ainul Faqih yang merupakan staf pribadi Iis Rosita Dewi yang menjabat sebagai anggota DPR RI dan juga merupakan istri Edhy.

Selanjutnya, Ainul Faqih membayar secara cash untuk membeli mobil yang akan diserahkan untuk Anggia.

Tak hanya untuk membeli mobil, Jaksa pun mendalami terkait adanya pembelian apartemen untuk sespri Edhy lainnya, yaitu bernama Fidya Yusri.

"Kemudian terkait dengan satunya lagi, apartemen untuk Fidya, apakah itu juga perintah dari menteri?" tanya Jaksa.

Amiril pun menjelaskan bahwa Fidya dan Anggia merupakan anak buahnya Edhy yang menjabat sebagai sespri.

Amiril pun menjelaskan terkait sewa apartemen untuk Fidya. Di mana, Fidya mengajukan kepadanya untuk mendapatkan kompensasi untuk sebuah penginapan dari Edhy.

"Sebenarnya dia mengajukan ke saya, 'mas gimana ya, saya di sini sudah seminggu di hotel', dia bilang 'kalau bisa ada kompensasi dari Bapak (Edhy) saya mau ngajuin kost atau apa'. Saya sampaikan ke Bapak (Edhy) nah Bapak acc itu. Minta dibantu karena dia (Fidya) baru kerja," jelas Amiril.

Selanjutnya, Amiril pun mencarikan dan menemukan apartemen di Menteng Park dengan harga Rp 160 juta per tahun.

"Kalau yang Fidya itu dua kamar Rp 160 juta per tahun. Duitnya dari rekening Pak Amri. Saya yang bayarkan cash," terang Amiril.

Pada pembelian mobil dan apartemen itu, Amiril mengaku melaporkan kepada Edhy.

"Saya laporkan Pak," katanya.

Jaksa kembali menegaskan terkait perintah penyewaan apartemen tersebut.

"Yang apartemen siapa saudara diperintahkan menteri?" tanya Jaksa.

"Sebenarnya itu ada tiga orang sespri, Bapak (Edhy) itu menyampaikan buat berdua atau bertiga gitu pak satu ruangan, saya carikan satu ruangan, cuma kan gak ada, jadi saya cari satu-satu itu," pungkas Amiril. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA