"Saya jadi baru selesai pemeriksaan sekitar 4-5 jam, (ada) 20 pertanyaan," kata Abu Janda di Bareskrim Polri, Kamis (4/2).
Usai diperiksa, Abu Janda menjelaskan bahwa dirinya saat menyindir Natalius Pigai dengan diksi 'evolusi' lantaran tengah membela mantan Kepala BIN periode 2001-2004 AM Hendropriyono yang dia anggap tengah dihina oleh Natalius Pigai lantaran menanyakan kapasitasnya.
Pemilik nama asli Heddy Setya Permadi ini mengaku kagum dan pernah bertemu dalam beberapa kesempatan dengan Hendropriyono.
"Saya pernah ketemu sekali dua kali di acara PKPI. Di acara partai, karena beliau waktu itu masih ketumnya. Jadi saya tidak kenal dekat secara pribadi cuma memang beliau ini salah satu Jenderal yang saya kagumi karena beliau ini memang spesial ya," kata Abu Janda usai diperiksa kasus dugaan rasis kepada Pigai.
Pada Senin kemarin (1/2), Abu Janda telah diperiksa dalam perkara kasus dugaan menghina Islam lantaran menyebut “Islam Arogan†dalam cuitannya di Twitter. Pria yang dalam aktivitasnya mengidentikan anggota Banser ini dicecar 50 pertanyaan oleh penyidik.
Ia dilaporkan oleh DPP KNPI ke Bareskrim Polri atas dua tuduhan yakni bertindak rasis terhadap aktivis Papua Natalius Pigai dan penghinaan Islam lantaran menyebut agama Islam adalah agama yang arogan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Permadi Arya alias Abu Janda rampung diperiksa oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sebagai terlapor kasus dugaan rasis terhadap eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. 
