Hal ini terjadi karena perusahaan jasa pengiriman pesoalan dengan mafia transportasi, yang diduga juga melibatkan oknum pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), aparat dan pemilik kapal.
Kapal tongkang tersebut diketahui melakukan sandar muat di dua pelabuhan yang berada di wilayah Provinsi Banten, yaitu pelabuhan Bojonegara dan Ciwandan.
Wakil Ketua Umum DPP KNPI, Adiwarman mengatakan bahwa isu adanya mafia transportasi memang sudah lama terdengar, tapi sampai hari ini belum terungkap siapa saja pelakunya.
"Saat ini kasus yang mengemuka baru kapal tongkang, yang mengangkut semen dan bahan lain. Bagaimana jika yang terhambat itu adalah bahan lain yang berdampak langsung pada masyarakat luas. Misalnya pengiriman daging ataupun bahan pangan lain," ujar Adiwarman, Senin (18/1).
Menurutnya, dengan terhambatnya pengiriman, tentu berdampak pada kurangnya stok pangan di daerah tersebut, dan berujung pada kenaikan harga.
Untuk itu, DPP KNPI meminta kepada kepolisian khususnya kepada Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho untuk menelusuri serta menindak tegas pihak-pihak yang diduga terlibat dengan mafia transportasi ini.
"Jangan sampai karena hal ini dapat berakibat pada terhambatnya pembangunan nasional," pungkas Adiwarman.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.