Laporan ini terkait adanya ancaman kepada Chairul Rahman Arif selaku Pemimpin Umum Teknokra dan peretasan terhadap akun ojek online dan media sosial milik Mitha Setiani Asih, Pemimpin Redaksi Teknokra Unila.
Teror ini diduga lantaran Teknokra mengadakan diskusi daring bertema “Diskriminasi Rasial Terhadap Papua†yang seharusnya diadakan Kamis, 11 Juni 2020 pukul 19.00 WIB.
Kadiv Advokasi LBH Bandarlampung, Kodri Ubaidillah mengatakan, peretasan dan ancaman adalah bentuk penghianatan terhadap kebebasan berpendapat.
“LBH terus mengawal dan mengutuk keras terhadap intimidasi kepada mahasiswa, apalagi kegiatan ini dalam bentuk akademis,†kata dia.
Ia melanjutkan, peran rektor dan wakil rektor di kampus sangat diperlukan untuk mengawal kegiatan kritis di Teknokra Unila.
“Papua adalah satu bentuk utuh bagian dari NKRI, tidak ada salahnya ketika mahasiswa membahas lebih dalam kehidupan masyarakat di Papua,†jelasnya, dikutip
Kantor Berita RMOLLampung.
Saat ini, laporan Teknokra di Polda Lampung masih dalam tahap pengaduan karena masih membutuhkan bukti tambahan.
Ketua AJI Bandarlampung, Hendry Sihaloho, menyatakan sikap yang sama. Teror dan peretasan itu tindakan tak beradab yang mencederai demokrasi dan kehidupan bermasyarakat.
“Mendesak kepolisian mengusut tuntas aksi teror dan peretasan ini dan meminta negara untuk menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi warga negara,†pungkasnya.
Sebelumnya, Chairul mendapatkan telepon dari orang yang tidak dikenal yang menanyakan lokasi seminar daring dilakukan.
“Saya jawab dilakukan di rumah masing-masing karena ini seminar daring. Setelah itu saya dapat pesan berisi
screenshot e-ktp dan data pribadi saya, isi pesannya 'jangan macem macem lah bikin diskusi yang memprovokasi',†jelasnya.
Rabu (10/6) pukul 20.59 WIB, Chairul kembali mendapat pesan bernada ancaman untuk tidak melaksanakan diskusi yang dianggap memprovokasi masyarakat, bahkan orang tersebut menyebutkan data pribadi Chairul sudah dipegang. Bahkan mereka mengancam keselamatan orang tua Chairul. Pesan disertai dengan foto KTP Chairul.
Sedangkan, akun ojek online Mitha diretas dengan melakukan pemesanan berbagai makanan. Sejumlah pesanan makanan datang ke Sekretariat Teknokra di Unila.
Selain itu, akun media sosial Mitha seperti Instagram dan Facebook juga tidak bisa diakses.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.