Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kejagung Tunggu Keterangan Sehat RS Sebelum Eksekusi DPO Kasus Korupsi Listrik Raja Ampat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 05 Juni 2020, 23:24 WIB
Kejagung Tunggu Keterangan Sehat RS Sebelum Eksekusi DPO Kasus Korupsi Listrik Raja Ampat
Kantor Kejaksaan Agung RI/Net
rmol news logo Satu orang Daftar Pencarian Orang (DPO) berhasil ditangkap Tim Intel Kejaksaan Agung di sebuah rumah kontrakan di Kawasan Tirta, Kelurahan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur pada pagi tadi, Jumat (5/6).

DPO yang ditangkap adalah Selviana Wanma (SW), yang merupakan terpidana kasus dugaan korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Pemerintah Kabupaten Raja Ampat senilai Rp 20.205.512.000. Dalam proyek ini, negara berpotensi dirugikan sebesar Rp 3.279.466.358.

Penangkapan ini dibenarkan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspen) Kejaksaan Agung, Hari Setiyono.

Meski ditangkap, kata Hari, SW belum dieksekusi masuk ke Lembaga Pemasyarakatan (LP). Ini lantaran SW diduga sedang sakit. Dengan alasan tidak mau ambil risiko, SW lantas dibawa ke Rumah Sakit MMC Jakarta.

“LP kan juga tidak mau menerima (kalau terpidana sakit). Kondisi sekarang kan seperti ini," katanya kepada wartawan.

Hari memastikan SW akan langsung dieksekusi ke LP ketika pihak rumah sakit menyatakan yang bersangkutan sehat.

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada dalam amar putusannya No.32/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST, pada tanggal 17 Februari 2014 menyatakan terdakwa SW terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana dalam dakwaan subsidair pasal 3 jo. Pasal 8 UU 20/2001 tentang perubahan atas UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) KUHP.

SW dijatuhi pidana penjara selama 1 tahun dan pidana denda sebesar Rp 50.000.000.  Putusan ini diperkuat oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor 26/PID/TPK/2014/PT.DKI, tanggal 17 Juli 2014.

Sementara sidang di MA pada 27 Oktober 2016 memberi vonis yang lebih berat. SW dikenai pidana penjara selama 6 tahun dan denda sebesar Rp 200.000.000, dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA