Tersangka penyuap eks komisioner KPU Wahyu Setiawan itu menghilang sudah lebih dari sebulan usai jadi tersangka lembaga anti rasuah pada 9 Januari lalu.
Pakar hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Erfandi mengatakan marwah KPK saat ini diukur dengan berhasil tidaknya menangkap Harun Masiku.
Menurutnya sorotan publik yang sebegitu kuat akan membuat KPK tercoreng lembaganya apabila tidak berhasil menangkap tersangka suap terkait pergantian antar waktu kursi DPR daerah pemilihan Sumatera Selatan I itu.
"Jika tidak bisa menangkap (Harun Masiku) sebenarnya hal itu mencoreng lembaga KPK karena dipublik seakan akan KPK tidak lagi profesional," kata Erfandi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/2).
Erfandi menyerahkan sepenuhnya kepada KPK bagaimana menemukan Harun Masiku. Kata dia, pertaruhan lembaga KPK harus benar-benar jadi acuan lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan suap yang melibatkan oknum Partai penguasa saat ini (PDIP).
"Mekanisme untuk mengidentifikasi keberadaan Harun, kita pasrahkan ke internal KPK itu urusan mereka. Yang jelas kalo tidak bisa nangkap Harun Masiku ya martabat dan marwah KPK yang dipertaruhkan ke depan," demikian kata Erfandi
.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: