BNN Tangkap Penyelundup Ganja 1 Ton Dari Aceh

Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari mengatakan, dari penggerebekan tersebut pihaknya mengamankan ganja sebesar 1 ton.

"Ada sekitar 500 paket ganja yang diamankan. Berat bruto kurang lebih 1 ton. Berat bersih nanti kita timbang setelah pemeriksaan ulang dan BAP (berita acara persidangan)," ucap Irjen Arman Depari di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (18/2).

500 paket ganja tersebut dibalut menggunakan lakban berwarna cokelat. Para tersangka menyamarkan barang haram tersebut dengan cara ditutupi menggunakan serbuk merah agar tidak terendus oleh anjing pelacak. Selanjutnya ganja tersebut disimpan di dalam bungkus yang terbuat dari kayu.

"Ini (kemasan isi serbuk merah) cukup besar dan berat sekitar tiga kilogram. Truk yang membawa ganja ini baru sampai ke pol," jelas Arman.

Ganja tersebut kata Arman, berasal dari Aceh yang dikirim melalui Pelabuhan Bakauheni dan dibawa ke Jakarta menggunakan truk ke Cipayung, Jakarta Timur.

Paket ganja tersebut nantinya akan dikirim ke sebuah gudang di daerah Narogong, Kabupaten Bogor untuk di distribusikan kepada pemesan.

Namun, petugas BNN terlebih dahulu melakukan penangkapan walaupun sedikit mengalami kendala lantaran para pelaku menurut paket ganja menggunakan serbuk merah.

Serbuk merah tersebut sempat membuat kebingungan dua anjing pelacak atau K9 yang dikerahkan petugas untuk mendeteksi keberadaan ganja tersebut.

Dari penangkapan ini, BNN mengamankan enam orang tersangka yang juga terdiri dari pemilik dan pengendali barang haram tersebut.

Dimana, lima orang diamankan di pol truk tersebut. Sedangkan pemilik ganja atas nama Jhon Hari alias Bokir (39) diamankan BNN di Narogong, Kabupaten Bogor.

Keenam tersangka selanjutnya akan digiring ke BNN bersama barang buktinya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.