Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengakuan Saeful Bahri Berubah Soal Sumber Dana Suap, Damai Hari Lubis: Wajar, Harun Masiku Belum Ditangkap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Selasa, 11 Februari 2020, 11:23 WIB
Pengakuan Saeful Bahri Berubah Soal Sumber Dana Suap, Damai Hari Lubis: Wajar, Harun Masiku Belum Ditangkap
Pengakuan Saeful Bahri bisa berubah karena Harun Masiku belum tertangkap/Net
rmol news logo Tersangka pemberi suap terhadap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Harun Masiku,  hingga saat ini belum berhasil ditangkap oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian.

Lambatnya proses penangkapan tersebut pun menjadi faktor berubahnya keterangan para tersangka lainnya. Seperti Saeful Bahri yang belakangan mengaku dana suap berasal dari Harun Masiku.

Menurut Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB), Damai Hari Lubis, para tersangka yang sudah diamankan oleh KPK saat ini kemungkinan besar memberikan keterangan yang berbeda-beda.

Hal itu disebabkan oleh belum tertangkapnya Harun Masiku, sehingga keterangan para tersangka saat ini belum bisa dikonfrontir dengan sosok yang masih jadi buronan KPK dan Kepolisian itu.

"Andai belakangan SB (Saeful Bahri) dan ATF (Agustiani Tio Fredelina) mencabut pengakuannya, sah-sah saja. Sebab hukum tidak ada atau belum ada cross check atau konfrontir dari si terduga yang menghilang (Harun Masiku) si pelaku tersangka pemberi suap," ucap Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/2).

Bahkan, imbuh Damai Hari Lubis, keterangan Saeful Bahri yang sempat mengaku uang suap diduga berasal dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto pun berubah setelah beberapa kali diperiksa penyidik KPK. Terakhir, Saeful menegaskan uang suap berasal dari Harun Masiku.

"Iya lantaran merasa aman. Karena HM belum tertangkap dan belum dikonfrontir. Bahkan bisa berubah. Dia punya hak mencabut keterangan dengan alasan-alasan tertentu, lupa, tekanan-tekanan dan lain-lain," tutup Damai Hari Lubis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA