Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Ada Dampak Besar Jika Harun Masiku Sampai Tertangkap KPK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Sabtu, 25 Januari 2020, 00:31 WIB
Pengamat: Ada Dampak Besar Jika Harun Masiku Sampai Tertangkap KPK
Harun Masiku/Net
rmol news logo Politisi PDI Perjuangan Harun Masikhu yang terlibat dugaan kasus suap komisioner KPU Wahyu Setiawan dianggap sebagai putra terbaik partai banteng lantaran mendapatkan penghargaan Ratu Inggris.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Rencana partai berlogo banteng akan menggantikan Riezky Aprilia yang sudah mendapatkan kursi panas pengganti almarhum Nazaruddin Kiemas tiga pekan sebelum pemilu legislatif berlangsung.

Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menyampaikan, Sekjend PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak memahami alur pergantian antar waktu (PAW) sebagaimana tertuang dalam regulasi karena berupaya mempertahankan Harun Masiku dengan alsan yang mendapat penghargaan tidak mendasar sama sekali.

“Pemilu tidak memprioritaskan kader terbaik dari sisi kualitas, tetapi dipilih berdasar suara terbanyak, memang itu resiko demokrasi elektoral yang harus diterima,” ucap Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/1).

Pihaknya menambahkan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wahyu Setiawan oleh KPK tampak sekali ada upaya kriminalisasi dibandingkan memperjuangkan kader secara terhormat.

“Tanpa suap sekalipun seharusnya PDIP bisa memposisikan Harun Masiku di DPR, dengan cara menghapus identitas kader terpilih dari keanggotaan Parpol, entah recall atau pemecatan, sederhana sebenarnya,” ujarnya.

Keputusan PAW terasa sulit dilakukan PDI Perjuangan, lanjut Dedi, hanya untuk melindungi Harun Masiku.

“Tetapi mengapa hal ini terlihat sulit, dan seolah Haruns Masiku harus dilindungi dari jerat KPK, tidak menutup kemungkinan ada dampak besar yang mengemuka jika Harun Masiku sampai tertangkap,” tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA