Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ledakan Granat Monas Yang Tertutup Asap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 11 Desember 2019, 03:57 WIB
Ledakan Granat Monas Yang Tertutup Asap
Olah TKP bom Monas/RMOL
rmol news logo Dua anggota TNI Angkatan Darat, Praka Gunawan dan Serka Fajar terkapar di dekat pohon yang masuk area taman Monumen Nasional (Monas), Selasa (3/12).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Keduanya kedapatan penuh luka usai terkena ledakan sebuah benda yang diduga bom saat berolahraga pagi itu. Sontak, ledakan yang mengeggerkan masyarakat itu menuai beragam pertanyaan.

Granat Asap

Tak lama usai ledakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono bersama Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyanto langsung memberikan keterangan pers untuk meluruskan sekaligus menyampaikan fakta seputar material yang meledak itu.

“Ini diduga karena granat asap yang meledak," tegas Gatot di Monas.

Tersirat, pernyataan Gatot ini untuk memastikan bahwa yang meledak itu bukan berasal dari granat konvensional jenis granat nanas atau granat tangan. Namun banyak pihak meragukan yang meledak tersebut adalah granat asap.

Termasuk Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Zulhadrie. Menurutnya, granat asap adalah granat yang tak menimbulkan ledakan dahsyat, hanya mengeluarkan asap.

Sifat dari granat asap pun tidak menghancurkan atau melumpuhkan obyek yang ada di sekitarnya. Daya ledaknya hanya untuk mengeluarkan asap.

"Jadi sifatnya, untuk memicu agar mengeluarkan asap, harus ada ledakan," ujarnya.

Kecurigaan bahwa yang meledak itu bukan granat asap cukup beralasan. Sebab dalam fakta di lapangan, pergelangan tangan kiri Serka Fajar sampai putus usai memegang benda yang diklaim sebagai granat asap.

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan perkembangan peristiwa ledakan itu lantaran dua korban masih dilakukan perawatan intensif.

Yusri hanya menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI dalam rangka mengungkap peristiwa ledakan tersebut, termasuk beberapa material yang ditemukan di TKP telah dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk diteliti guna mengetahui fakta sebenarnya terkait benda yang meledak.

“Dari Puslabfor juga masih menyelidiki serpihan-serpihan itu untuk bisa memastikan apakah itu memang granat asap atau yang lain,” kata Yusri.

Bola Liar


Terlepas dari itu, publik bertanya-tanya siapa pemilik granat yang meledak di lokasi ring satu di mana lokasi tersebut berada tidak jauh dari Istana Negara, tempat Presiden berkantor. Pun tidak ada pihak TNI atau Polri yang mengklaim benda yang meledak tersebut sebagai perbekalan mereka.

Pertanyaan soal pemilik granat tersebut juga dilontarkan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane. Ia heran mengapa ledakan granat itu masih 'tertutup asap' alias suram.

Hal ini dikhawatirkan dicerna publik sebagai insiden yang sengaja dibuat untuk mengacaukan aksi Reuni 212 yang berlangsung sehari sebelum meledaknya granat itu. Lebih liar lagi, bisa saja publik menganggap insiden tersebut sebagai teror ke Istana Merdeka, mengingat lokasi ledakan tak jauh dari kantor presiden.

Terhitung sudah delapan hari ledakan tersebut belum juga menemui titik terang. Siapa pemiliknya, apa motifnya, hingga kenapa material membahayakan tersebut berada di Monas yang sejatinya sebagai lokasi yang acapkali dipenuhi masyarakat belum juga terungkap. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA