Buntut dari kebijakan impor ugal-ugalan ini sudah di depan mata. Setidaknya 20 ribu ton beras di gudang Bulog akan dimusnahkan karena membusuk akibat terlalu lama menumpuk.
Kebijakan impor ugal-ugalan itu, ujar politisi Partai Gerindra Iwan Sumule, tidak melibatkan Kepala Bulog Budi Wasesa. Bahkan, sambungnya dalam perbincangan dengan redaksi, Buwas sudah berusaha untuk mengingatkan bahwa ketika itu padi hasil panen raya sedang banyak-banyaknya.
“Saat itu sudah disampaikan Buwas bahwa stok beras cukup dan tak perlu impor. Tapi impor tetap dilakukan Enggar,†ujar Iwan Sumule.
Iwan meminta agar aparat penegak hukum serius mengusut kasus ini. Pengusutan kasus ini penting sebagai pelajaran bagi pejabat-pejabat yang lain agar tidak menggunakan aji mentang-mentang kuasa.
“Hastg #TangkapEnggar jangan dikasih kendor,†demikian Iwan Sumule.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: