Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Diduga Terlibat Banyak Kasus, Massa Gempur Desak KPK Tangkap Putra SBY

Senin, 02 Desember 2019, 17:31 WIB
Diduga Terlibat Banyak Kasus, Massa Gempur Desak KPK Tangkap Putra SBY
Massa Gempur/Net
rmol news logo Puluhan orang yang menamakan diri Gerakan Pemuda Selamatkan Uang Negara (Gempur) mendesak KPK untuk memeriksa Edhie Baskoro Yudhoyono. Ibas, putra kedua Presiden keenam RI SBY itu disebut-sebut diduga terlibat beberapa kasus korupsi.

Koordinator Lapangan Gempur, Revi mengatakan, Ibas diduga terlibat beberapa kasus korupsi salah satunya kasus KTP elektronik.

"KPK harus segera tangkap dan periksa Ibas atas berbagai dugaan tindak pidana korupsi, diantaranya kasus KTP-el dengan menerima uang 500 ribu dolar Singapura dari Setya Novanto, keterlibatan dalam kasus suap dengan menerima uang dari Permai Grup 100 Ribu dolar Singapura," kata Revi dalam orasinya di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (2/12).

Selain itu, Ibas juga diduga terlibat kasus dugaan SKK Migas lantaran menerima sejumlah uang dari SKK Migas sebesar 500 ribu dolar Singapura.

"Juga dengan keterlibatan saudara Ibas dalam kasus dugaan SKK MIGAS dengan menerima uang dari Prof. Rudi Andini kepala SKK Migas sebesar 500 ribu dolar Singapura melalui orang kepercayaan Prof. Rudi Andini Bernama Ardi," tambah Revi.

Ibas, lanjut Revi, diduga kuat merupakan orang yang meminta sejumlah uang setoran dari kasus korupsi Putu Sudiartana (suap usulan dana perimbangan daerah dalam RAPBN-P 2018) yang merupakan Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat.

"Kami mendesak agar KPK segera periksa dan tetapkan saudara Ibas dalam dugaan keterlibatan kasus dengan Putu Sudiartana dengan mengumpulkan uang fee untuk di setor ke Ketua Fraksi Demokrat sebesar 50 ribu. Dugaan saat SBY menaruh Ibas sebagai Wakil Ketua Banggar DPR RI, agar memainkan proyek anggaran, mengeruk APBN," pungkas Revi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA