Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Usut Korupsi Proyek Gedung Kampus IPDN Di Riau, KPK Panggil Pegawai Kemendagri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 28 November 2019, 12:48 WIB
Usut Korupsi Proyek Gedung Kampus IPDN Di Riau, KPK Panggil Pegawai Kemendagri
KPK panggil pengawai Kemendagri dalam kasus suap proyek IPDN/RMOL
rmol news logo Pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dapat panggilan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Kampus IPDN tahap II Rokan Hilir di Provinsi Riau pada Kemendagri tahun ajaran 2011.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Saksi yang diperiksa ialah Kasubag Fasilitas Pelaksanaan Anggaran dan Verifikasi pada Biro Keuangan dan Aset Setjen Kemendagri, Yusri Ichtiawan.

"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka DJ (Dudy Jocom)," kata Jurubicara KPK, Febri Diansyah kepada wartawan, Kamis (28/11).

Dalam kasus yang sama, KPK juga telah memanggil mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi sebagai saksi untuk tersangka Dudy Jocom.

Penyidik mendalami keterangan Gamawan terkait persetujuan pemenangan lelang atas proyek pembangunan IPDN yang nilainya di atas Rp 100 miliar dari pagu anggaran untuk 4 proyek IPDN Gowa.

Diketahui, KPK telah menetapkan Dudy Jocom sebagai tersangka korupsi pembangunan empat kampus IPDN. KPK juga telah menetapkan dua tersangka lainnya yakni Kepala Divisi Gedung atau Kepala Divisi I PT Waskita Karya Adi Wibowo dan Kepala Divisi Konstruksi VI PT Adhi Karya Dono Purwoko.

KPK menduga Dudy Jocom melalui kenalannya menghubungi beberapa kontraktor untuk menginformasikan adanya proyek IPDN. Selanjutnya, para pihak itu menggelar pertemuan di sebuah kafe di Jakarta.

Dari pertemuan itu, disepakati adanya pembagian proyek. Proyek IPDN di Sulawesi Selatan digarap Waskita Karya sementara PT Adhi Karya menggarap proyek IPDN di Sulawesi Utara.

KPK menduga, Dudy Jacom Cs telah meminta fee sebesar 7 persen dari setiap proyek tersebut. Akibatnya, negara diduga mengalami kerugian hingga Rp 21 miliar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA