Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Luhut: Kaya Hydro Power Indonesia Dilirik Investor Asing

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 06 November 2019, 17:55 WIB
Luhut: Kaya <i>Hydro Power</i> Indonesia Dilirik Investor Asing
Luhut Binsar Panjaitan/Net
rmol news logo Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia memiliki sumber daya alam kaya yang menjadi incaran para investor perusahaan teknologi dunia.

Salah satunya yang menjadi perhatian dunia yakni mengenai energi terbarukan atau green energy adalah hydro power yang mengubah air menjadi energi. Di Indonesia yang dikenal memiliki kekayaan luar biasa di bidang maritim mampu memproduksi teknologi energi ramah lingkungan tersebut.

"Tadi pagi juga bersama-sama melihat energi terbarukan atau hydro power menjadi sangat impian banyak orang untuk investasi lebih banyak di Indonesia karena kita punya role materialnya juga banyak di Indonesia," ungkap Luhut di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/11).

Untuk menekan pencemaran lingkungan, Luhut memiliki gagasan untuk secara bertahap mengurangi ekspor bahan mentah seperti nikel agar dapat diproduksi di dalam negeri dan diekspor dalam bentuk bahan jadi.

"Jadi kita akan secara bertahap mengurangi ekspor role material kita kita akan lihat bagaimana diproses di dalam negeri tentu dengan investasi yang terbuka kepada seluruh foreign directly invesment jadi tidak maksudnya jadi nasionlistik menutup tadi," paparnya.

Pihaknya juga bertemu dengan perusahaan besar bernama IAET dari Amerika Serikat yang telah mengimpor bahan baku slagsteel dari Morowali namun terkena kendala tarif 25 persen.

"Tapi kita bersihkan kan itu semi product apa semi finish product, jadi di Amerika masih proses lagi jadi dengan ada Morowali ada Vedave sekarang itu sudah terlihat sekali bagaimana Indoneasia sudah mulai masuk dalam suplay chain global kemudian kemarin di Tiongkok juga bersama kami juga beberapa perushaan negara lain itu bersama-sama," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA