Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KPK Garap Petinggi Garuda Terkait Kasus Emirsyah Satar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 03 Oktober 2019, 10:20 WIB
KPK Garap Petinggi Garuda Terkait Kasus Emirsyah Satar
Ilustrasi/Net
rmol news logo Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap eks Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno dalam kasus dugaan suap pengadaan mesin dan pesawat di PT Garuda Indonesia.

Ia telah menyandang status tersangka dalam kasus ini, namun Hadinoto dipanggil dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tersangka eks Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.

"Saksi Hadinoto Soedigno akan diperiksa untuk tersangka ESA (Emirsyah Satar)," ujar Jurubicara KPK Febri Diansyah melalui pesan singkatnya, Kamis (3/10).

Selain Hadinoto, KPK juga memeriksa mantan Plh Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia Muhammad Arif Wibowo dan pensiunan pegawai PT Garuda Indonesia, Capt Agus Wahjudo.

"Keduanya juga akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka ESA (Emirsyah Satar)," kata Febri.

Dalam kasus ini, Emirsyah dan Soetikno bersama Hadinoto Soedigno telah ditetapkan sebagai terasangka kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di perusahaan maskapai terbesar di Indonesia ini.  

Sebelumnya, Emirsyah dan Soetikno sudah berstatus tersangka suap pengadaan mesin dan pesawat Garuda Indonesia dari S.A.S Rollys-Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia. Selain itu, keduanya juga dijerat dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Emirsyah diduga menerima suap 1,2 juta Euro dan 180 ribu dolar AS atau senilai total Rp 20 miliar serta dalam bentuk barang senilai 2 juta dollar AS yang tersebar di Singapura dan Indonesia.

Rolls Royce, lewat pengadilan di Inggris juga sudah dikenai denda sebanyak 671 juta poundsterling atau sekitar Rp 11 triliun karena terbukti melakukan suap di beberapa negara antara lain Malaysia, Thailand, China, Brazil, Kazakhstan, Azerbaizan, Anggola dan Irak.

Dalam perkembangannya, KPK menemukan adanya aliran dana lintas negara dalam pengusutan perkara ini. KPK juga telah mengantongi adanya penggunaan puluhan rekening bank asal luar negeri yang diduga berkaitan dengan aliran dana milik para tersangka suap Garuda.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA