Densus 88 menangkap Amir alias pimpinan Jamaah Asharut Dullah (JAD) Madura berinisial HS dan Lamongan berinisial BL.
“Ini merupkan pengembangan penangkapan Densus terhadap beberapa jaringan JAD, termasuk dampak penyerangan Mapolsek Wonokromo,†kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/8).
Dedi menyampaikan, HS sendiri ditangkap di Dusun Batu Lengger, Desa Bira Tengah, Sukobana, Sampan sementara BL ditangkap di Jalan Raya Belimbing, Desa Belimbing, Paciran, Lamongan. Keduanya ditangkap pada Kamis (22/8).
HS dan BL, sambung Dedi, diketahui hadir saat kegiatan pertemuan Amir JAD se-Jawa Timur pada 12 Mei 2018 di Islamic Center Balung Bendo, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Sehari sebelum kasus bom Surabaya di beberapa gereja dan Polrestabes Surabaya," kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/8).
Lebih jauh, keterlibatan HS ketika menjadi Amir JAD Madura diantaranya melakukan pelatihan atau daurah dengan para pelaku teroris yang sudah diamankan pada tahun 2018 yang lalu yakni pelatihan di Sengkaling, Malang, Jawa Timur bersama Samsul Arifin alias Abu Umar, keduanya ditangkap Densus Mei 2018 yang lalu.
Kemudian terlibat daurah dengan Sutrisno alias Pak Tris yang ditangkap 17 Mei 2018 dan Nurkholis alias Nur ditangkap 17 Mei 2018 yang saat itu dimentori Abu Fida alias Abu Gar, ditangkap 19 Februari 2016) dari Ambon.
“HS juga mengetahui rencana penyerangan terhadap anggota Polisi di Probolinggo,†tambah Dedi
Untuk keterlibatan BL sendiri, kata Dedi selain mengikuti pertemuan amir JAD se-Jatim, BL juga sebagai koordinator pelatihan militer atau idad di Gunung Panderman bersama tersangka Romly (ditangkap 19 Februari 2016) dan Abu Fida pada 2015.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: