"Pemilu serentak kemarin paling rumit karena bermunculan masalah-masalah yang dapat menjadi potensi kerawanan," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono, dalam acara Simposium Demokrasi Indonesia dengan tema Pemilu 2019 dan Kualitas Demokrasi Indonesia di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (15/8).
Potensi kerawanan itu muncul akibat isu SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) yang selama pemilu kemarin dimainkan oknum tertentu."Itu berbahaya karena bisa memecah belah bangsa," imbuhnya.
Selain itu, tahapan pemilu kali ini, lanjut Gatot, telah menciptakan polarisasi dalam tubuh masyarakat. "Apa lagi dengan suburnya berita hoax dan narasi kebencian melalui media sosial yang dimanfaatkan kelompok tertentu untuk kepentingan mereka," papar Gatot.
Namun berkat dukungan dari semua pihak, Gatot menyebut, semua permasalahan bisa diatasi dengan damai. Indonesia, tambah Gatot, sudah menetapkan demokrasi sebagai pilihan bangsa dalam mencapai tujuannya. Tentunya dalam berdemokrasi tentu ada kekurangan dan kelebihan.
"Namun itu adalah nikmat dari Tuhan yang perlu disyukuri," katanya.
"Kalau ada riak-riak kecil saya yakin itu adalah warna dari demokrasi. Tugas kita semua adalah mengawal bangsa ini. Ayo kita Move on dari masalah kemarin. kita dukung dengan mekanismenya yang ada tentunya. Kalau tidak maka akan berhadapan dengan hukum," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.