Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selidiki Kasus Black Out 408, Polri Gandeng BPPT, IPB dan Ahli Lulusan Belanda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Kamis, 08 Agustus 2019, 16:57 WIB
Selidiki Kasus Black Out 408, Polri Gandeng BPPT, IPB dan Ahli Lulusan Belanda
Brigjen Dedi Prasetyo/RMOL
rmol news logo Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggandeng beberapa pihak untuk bersama-sama melakukan penyelidikan terkait padamnya listrik di sebagian pulau Jawa Minggu (4/8) lalu.

“Tim dari Bareskim ada Direktorat Siber, Puslabfor, Inafis, dan juga kita menggandeng ahli dari luar, ahli dari BPPT, ESDM, IPB,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/8).

Ditambah, satu orang expert bernama  Muhammad Riza. Yang merupakan pakar kelistrikan lulusan S3 Belanda yang memiliki pengalaman kerja kelistrikan di Swedia.

Untuk memulai penyelidikannya, Dedi menyampaikan, Polri bakal melakukannya dari hulu yang dimulai dari Transmisi 500 KV di Ungaran.

Kemudian, penyelidikan difokuskan terhadap Pusat Pembagian Beban (P2B) Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat. Dedi menjelaskan, dari situlah bisa dipantau jalur distribusi listrik terhadap 225 pembangkit setiap 30 menit di wilayah Jawa dan Bali.

“Itu bisa dilihat semuanya sejauh mana kesiapannya secara teknis kemudian dari human (faktor manusia),” jelas Dedi.

Setelah itu, penyelidikan dilanjutkan dengan pendalaman di Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Suralaya, Muara Karang dan terakhir di central komando di PLN Pusat.

“Waktu tim bekerja dua Minggu, di bagi jadi dua tahap. Minggu pertama kalau sudah berhasil melalui assessment penyebab awal terjadinya black out (padam listrik), nanti akan disampaikan,” ujar Dedi.

Rencananya, Kamis pekan depan hasil penyelidikan penyebab matinya listrik di separuh Pulau Jawa ini bakal disampaikan.

“Untuk hasil komprehensifnya nanti Minggu kedua. Nanti diaudit semuanya itu, dari Ungaran sampai Jabar kemudian Banten, kemudian Jakarta,” pungkas Dedi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA