Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Serius Ditangani, Korban Pornografi Anak Di Medsos Berpotensi Jadi Pelaku

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Minggu, 04 Agustus 2019, 01:08 WIB
Tak Serius Ditangani, Korban Pornografi Anak Di Medsos Berpotensi Jadi Pelaku
Siti Hikmawati/RMOL
rmol news logo Jumlah pengaduan kasus anak korban pornografi di media sosial cukup tinggi. Jika para korban tidak bisa ditangani secara optimal, mereka berpotensi menjadi pelaku pornografi di masa mendatang.

Hal itu dikatakan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Siti Hikmawati, usai menjadi nara sumber dalam diskusi di D’Consulate Resto, Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8).
 
"Jumlah korban pornografi dari media sosial ini cukup tinggi. Bila tak optimal ditangani, korban ini bisa menjadi pelaku. Dan biasanya pelaku itu adalah orang paling dekat,” kata Siti.

Rata-rata, sambung Siti, faktor utama penyumbang kejahatan seksual terhadap anak adalah masalah kehidupan sosial serta imbas dari tidak ada sekat dalam penggunaan internet.

“Sehingga kita bisa mengakses apapun (di internet),” ujarnya.

Berdasarkan data KPAI sejak tahun 2011 hingga 2014 saja, jumlah anak korban pornografi dan kejahatan online di Indonesia telah mencapai jumlah 1.022 anak.

Anak-anak yang menjadi korban pornografi online sebesar 28 persen, pornografi anak online 21 persen, prostitusi anak online 20 persen, objek Compact Disk (CD) porno 15 persen, serta anak korban kekerasan seksual online 11 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA