“Meskipun rekaman CCTV telah mendapatkan bantuan teknis dari AFP (Australian Federal Police) untuk memperjelas resolusi gambar,†kata jubir tim pakar Nurcholis kepada wartawan di Bareskrim Polri, Rabu (17/7).
Selain itu, hasil rekaman CCTV yang berasal dari rumah saksi ER hanya memperlihatkan kelanjutan pelarian dari 2 orang terduga pelaku setelah melakukan penyiraman zat kimia (H2804) kepada Novel.
Saksi-saksi yang sangat dekat saat Novel disiram air keras pun kesulitan mengidentifikasi pelaku yang memakai helm
full face maupun kendaraan yang digunakan. Begitupun saksi lain yang jalan pulang bersama-sama Novel usai melaksanakan shalat subuh berjamaah di Masjid Al-lkhsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Sesaat kejadian peristiwa penyiraman, hanya terdapat satu saksi yakni IS dalam posisi sekitar 15 meter di belakang korban. Melihat dua orang mengendarai sepeda motor (tidak teridentifikasi merk motor dan nomor polisinya),†jelas Nurcholis.
Sementara, sambung Nurcholis, satu saksi lain yani EJ yang pulang lebih dahulu usai shalat sempat melihat dua orang tidak dikenal tengah mengendarai motor menggunakan helm dan satunya dalam posisi menunduk.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: