Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Divonis Bebas, Terdakwa BLBI: Saya Yakin Ada Titik Di Ujung Terowongan Yang Gelap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 09 Juli 2019, 21:43 WIB
Divonis Bebas, Terdakwa BLBI: Saya Yakin Ada Titik Di Ujung Terowongan Yang Gelap
Terdakwa suap Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Syafruddin Arsyad Temenggung (SAT) bebas/RMOL
rmol news logo Terdakwa suap Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Syafruddin Arsyad Temenggung (SAT) menghirup udara segar setelah divonis bebas oleh Mahkamah Agung (MA).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Syafruddin yang berada di Rutan K-4 KPK itu keluar dari Rutan sekitar pukul 19.45 WIB dengan mengenakan baju koko putih lengan panjang lengkap dengan peci hitam.

Kepada awak media, Syafruddin mengaku bersyukur akhirnya dibebaskan oleh KPK atas kasus yang menjeratnya itu. Menurutnya, dia telah melalui hari-hari yang panjang di dalam Rutan KPK

"Saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT bahwa saya bisa di luar (bebas) sekarang dan ini adalah satu proses perjalanan panjang," kata Syafruddin di Rutan KPK, Jakarta Selatan, Selasa (9/7).

Kepada awak media, ia sempat menunjukkan buku yang ditulisnya selama menjalani masa tahanan. Ia juga mengaku terinspirasi dari aktivis HAM, Nelson Mandela sehingga menulis buku di Rutan.

"Saya terilhami dari perjalanan Nelson Mandela, dia nulis buku tentang 'long work to freedom', perjalanan panjang untuk kebebasan. Ini suatu proses yang sudah saya ikuti dari PN, saya ada proses hukum ada PT, kemudian saya ikuti proses di kasasi," ujar Syafruddin.

"Alhamdulillah yang kami mintakan dikabulkan. Saya ikuti terus dan saya yakin memang ada titik di ujung terowongan yang gelap. Akhirnya saya menemukan titik itu sendiri," imbuhnya.

Dari buku itu, lanjut Syafruddin, dirinya akan menguraikan dan bercerira tentang duduk persoalan Surat Keterangan Lunas (SKL) BLBI versi dia.

"Buku inilah yang akan menjelaskan proses yang ada di dalam surat keterangan lunas (SKL), ada yang udah selesai ada yang belum dan memang ada yang tidak kooperatif dari awal di buku ini ada," ungakap Syafruddin.

Diakuinya, buku tersebut ia tulis sendiri menggunakan tulisan tangan. Isinya adalah soal latar belakang kasus yang menjeratnya.

"Saya menjelaskan latar belakang kasus ini, bagaimana masalah BLBI itu sendiri saya jelaskan prosesnya. Saya kira demikian ya, saya sudah kangen keluarga," demikian Syafruddin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA