"Sudah diprediksi itu by design," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat jumpa pers di kantornya, Jumat (5/7).
Ia mengungkapkan, dari penelusuran polisi, terdapat delapan kelompok yang merancang kerusuhan 21-22 Mei tersebut. "Ada delapan, kelompok itu masih akan terus didalami oleh penyidik," katanya.
Dedi menjelaskan bahwa aksi pada 21-22 Mei memang dibagi ke dalam dua segmen. Segmen pertama adalah unjuk rasa damai yang dimulai dari pagi sampai pelaksanaan Salat Magrib, buka puasa, hingga Salat Tarawih.
"Hasil komunikasi dengan koordinator lapangan, masih sangat baik. Tapi di segmen kedua, kelompok perusuh sudah menyiapkan diri," kata Dedi.
Tak hanya itu, Dedi juga mengungkapkan Polri sudah memprediksi akan ada aksi terorisme dalam aksi mengawas pemilu 2019 itu.
Berbekal inforasi itu, polisi pun menangkap terduga teroris di Lampung, kelompok Jamaah Ansarut Daulah (JAD) Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Bekasi.
"Kelompok tersebut sudah menyatakan akan melakukan serangan pada 21-22 ketika ada massa melakukan unjuk rasa di depan Bawaslu," kata Dedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: