Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemukiman Pemasyarakatan Ciangir, Lapas Open Camp Pertama Di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Sabtu, 29 Juni 2019, 14:01 WIB
Pemukiman Pemasyarakatan Ciangir, Lapas <i>Open Camp </i>Pertama Di Indonesia
Kepala BPP Kementan Agung Hendriadi dan Dirjen PAS Sri Puguh Utami/RMOL
rmol news logo Permukiman Pemasyarakatan Ciangir di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, resmi dibuka Jumat (28/6). Pembukaan itu juga menandai dimulainya kerja sama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kemenkumham dengan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.

Permukiman Pemasyarakatan Ciangir ini adalah salah satu wujud percepatan realisasi program revitalisasi pemasyarakatan yang digerakkan Ditjen PAS  Kemenkumham.

"Pembukaan ini mengawali program revitalisasi penyelenggaraan pemasyarakatan dengan konsep open camp," ujar Dirjen PAS Sri Puguh Utami pada acara itu.

Sebanyak 200 warga binaan pemasyarakatan (WBP) akan menghuni Permukiman Pemasyarakatan Ciangir. Mereka akan melewati proses reintegrasi sosial, seraya melatih kemampuan bercocok tanam, beternak, dan budi daya ikan di atas lahan seluas 30 hektare.

"Mereka yang akan mengisi Permukiman Pemasyarakatan Ciangir harus melewati assessment, karena ini pemasyarakatan dengan konsep open camp,” kata Utami.

Diharapkan, pada Agustus mendatang warga Permukiman Pemasyarakat Ciangir sudah bisa melakukan panen perdana. Badan Ketahanan Pangan Kementan menyediakan bibit berbagai jenis tanaman dan secara berkala menurunkan tenaga penyuluh. Setiap warga binaan akan mendapat bimbingan, sesuai minat masing-masing; bercocok tanam, beternak, dan budi daya ikan.

“Di sini, masyarakat bisa melihat proses pembinaan dan berinteraksi. Warga binaan bisa berinteraksi dengan warga sekitar," ujar Utami.

Permukiman Pemasyarakatan Ciangir diharapkan menjadi rumah harapan bagi warga binaan, pemerintah, dan masyarakat. Di tempat ini, setiap warga binaan akan ditempa menjadi individu mandiri yang berkontribusi bagi pembangunan nasional, khususnya di sektor pertanian.

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai pemasaran produk pertanian warga binaan, Utami menjamin hal itu.

“Yang pertama adalah dari pihak kami, seluruh kebutuhan makan warga binaan dibeli dari sini, terutama lapas rutan wilayah Banten dan DKI Jakarta," kata dia.

Untuk jangka panjang Ditjen PAS akan menjadikan Permukiman Pemasyarakatan Ciangir sebagai kawasan agroindustri dan agrowisata. “Agroindustri akan meningkatkan penghasilan warga binaan dan masyarakat sekitar,” kata Utami.

Khusus agrowisata, Dirjen PAS mengatakan ada sungai tidak jauh dari Permukiman Pemasyarakatan Ciangir yang akan menjadi daya tarik wisatawan. Sebagian kawasan Ciangir juga akan disulap menjadi kebun berbagai jenis buah-buahan, dimana para warga binaan dapat berinteraksi dengan pengunjung.

“Lapas Open Camp ini juga bisa menjadi sarana edukasi siswa SMP dan SMA," tambah dia.

Revitalisasi Lapas

Berbicara usai penamanaman pohon buah-buahan bersama Kepala Badan Ketahanan Pangan Kemenerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi, Dirjen PAS menjelaskan lebih jauh tentang konsep revitalisasi lapas. Ia menjelaskan, dalam revitalisasi akan dibagi menjadi empat jenis;  yakni Lapas super maximum security, maximum security, medium security, dan minimum security.

Warga binaan yang dinilai membahayakan, dan cenderung mengulangi perbuatannya, akan ditempatkan di lapas dengan penjagaan ketat. Jika sebaliknya, warga binaan akan menghuni Lapas yang lebih longgar, bahkan sangat longgar.

Penilaian terhadap warga binaan dilakukan setiap hari, dengan indikator-indikator yang telah tersusun sedemikian rupa. Penghuni Permukiman Pemasyarakatan Ciangir, kata Utami, adalah mereka yang terus-menerus memperlihatkan perilaku baik dan siap dibina untuk menjadi indiviu mandiri.

“Setelah mereka memperlihatkan perilaku baik, kami akan membinanya menjadi individu mandiri, dan siap berintegrasi dengan masyarakat setelah bebas,” kata Utami.

Utami yakin revitalisasi lapas melalui lewat Permukiman Pemasyarakat Ciangir akan menghasilkan warga binaan yang produktif, dan bertanggung jawab bagi pembangunan bangsa. Di sisi lain, masyarakat juga akan menerima mereka dengan tangan terbuka.

Permukiman Pemasyarakatan Ciangir adalah lapas minimum security dengan konsep open camp pertama di Indonesia. Saat ini di kompleks lapas hanya ada beberapa bangunan berdampingan dengan rumah penduduk, persawahan, dan lahan kebuh siap garap.

Warga binaan penghuni pertama kompleks pemasyarakatan ini yang akan mengubah lahan kosong menjadi perkebunan, budi daya ikan lele, atau peternakan. Juga akan ada pelatihan pembuatan biogas, yang memungkinkan kompleks pemasyarakatan memenuhi kebutuhan energi sendiri.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan siap membantu Ditjen PAS membina penghuni lapas minimum security menjadi individu produktif yang membangun bangsa di sektor pertanian.

“Semangat kami dan Ditjen PAS sama, yaitu memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan,” tandas Agung. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA