Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cerita Monika, Salah Satu Korban Perdagangan Manusia Dengan Modus Pernikahan Pesanan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 23 Juni 2019, 16:36 WIB
Cerita Monika, Salah Satu Korban Perdagangan Manusia Dengan Modus Pernikahan Pesanan
Monika/RMOL
rmol news logo Monika, wanita berusia 23 tahun asal Pontianak, Kalimantan Barat, mengaku dijanjikan untuk dijamin kebutuhan hidupnya beserta keluarga oleh pria asal Tiongkok yang akan dinikahinya.

Monika merupakan salah satu korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus pengantin pesanan asal Kalimantan Barat.

Monika bercerita, awalnya ia dikenalkan oleh temannya dengan seorang perekrut atau yang dikenal dengan sebutan makcomblang. Ia diimingi akan diberi uang sebesar Rp 20 juta serta kebutuhan dan kehidupan dirinya dan keluarga akan dijamin.

"Awalnya saya dikenalkan oleh teman saya dengan makcomblang yang di Pontianak," ucap Monika kepada awak media di gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Minggu (23/6).

Monika kemudian dipertemukan dengan pria Tiongkok yang akan dinikahi. Menurutnya, perekrut ada dua, satu berasal dari Tiongkok dan satu lagi asal Indonesia.

"Saya dibawa ke makcomblang yang di Pontianak dan ditemukan dua pria Tiongkok, ditawari nikah dengan dia. Saya enggak mau dan saya dicarikan pria lainnya oleh makcomblang," jelasnya.

Setelah menolak dua pria Tiongkok tersebut, Monika selanjutnya dipertemukan oleh makcomblang asal Jakarta dengan dua pria Tiongkok lainnya di daerah Singkawang, Kalimantan Barat.

"Kita ketemu orang Tiongkok lagi di Singkawang, lalu ke Singkawang ketemu laki-laki Tiongkok ini, bertemu di sebuah rumah, abis itu kami melakukan pertemuan dan ditanya setuju apa tidak menikah dengan laki-laki Tiongkok itu. Saya tanya aman enggak di sana karena nikah sama orang luar negeri. Kata dia 'kamu di sana hidupnya enak nanti', oke lah saya mau yang ini, saya pilih salah satu laki-laki itu," paparnya.

Setelah sepakat, Monika selanjutnya melakukan prosesi pernikahan yang telah disiapkan oleh agen tersebut. Di sana, Monika diberi cincin kawin serta uang mahar sebesar Rp 19 juta.

Usai pernikahan, Monika kembali disuruh pulang ke rumahnya. Keesokan harinya, ia dibawa oleh makcomblang asal Jakarta ke sebuah rumah. Di sana ia disuruh menandatangani surat nikah.

"Sampai di rumah pribadi, abis itu makcomblang Jakarta membawa surat nikah saya terus di situ ada dua orang laki-laki saya enggak kenal, terus dia tanya saya benar mau ikut ke Tiongkok, saya bilang oke mau, abis itu saya tanda tangan surat itu," katanya.

Sekitar satu Minggu kemudian, Monika diberangkatkan ke Tiongkok melalui bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 18 September 2018. Di sana, ia juga bertemu dengan agen asal Tiongkok.

"Saya disambut lagi sama dua orang Tiongkok, itu adik bos besar (agen) Tiongkok. Lalu berangkat, saya pun terbang ke Tiongkok bertiga," ungkapnya.

Saat tiba, ia dibawa ke sebuah apartemen agen Tiongkok. Di sana, ia bertemu dengan tiga wanita asal Indonesia. Semalam di apartemen tersebut, Monika selanjutnya dijemput oleh keluarga suaminya dan dibawa ke rumah mertuanya.

Selama tinggal di sana, Monika mengaku sering mendapatkan perlakuan kekerasan baik oleh suaminya maupun mertuanya. Ia juga sempat ditelanjangi saat menolak berhubungan badan lantaran sedang haid.

"Di rumah suami saya pun komunikasi dengan mereka ditanya-tanya itu lah, pas saya lagi datang haid itu saya tidak melayani suami saya, saya dimarahi mertua dan telanjangi pas musim dingin, saya kan enggak mau nurut saya nangis terus di sana karena ditelanjangi, lalu saya minta pulang, saya disuruh tidur di luar saat musim dingin," ungkapnya.

Tak hanya itu, Monika juga mengaku dipekerjakan tanpa jam kerja yang jelas serta tidak diberi upah oleh mertuanya.

"Saya juga dipekerjakan sama mertua merangkai bunga, saya dipekerjakan dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam, dipaksa kerjanya harus cepat kalau telat dimarahi, saya enggak dikasih uang sama sekali," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA