Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Libatkan BNPT, Ketua Pansel: Kami Berjaga-Jaga Agar Radikalisme Tak Masuk Ke KPK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Rabu, 19 Juni 2019, 16:17 WIB
Libatkan BNPT, Ketua Pansel: Kami Berjaga-Jaga Agar Radikalisme Tak Masuk Ke KPK
Pansel KPK di Universitas Katolik Parahyangan, Kota Bandung/RMOLJabar
rmol news logo Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipastikan akan dinilai terkait kemungkinan pemaparan paham radikalisme. Hal itu disampaikan Ketua Pansel KPK, Yenti Ganarsih berkenaan dengan perkembangan paham radikalisme di Indonesia yang semakin meluas.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Persyaratan radikalisme diakui Yenti sebagai masukan dari seluruh anggota pansel. Hal itu dinilai penting agar komisioner KPK terpilih memiliki kecintaan terhadap NKRI dan mengimani ideologi Pancasila.

"Ini masalah lama yang memang ada di Indonesia dan kita harus menjaga keutuhan NKRI, Bhineka Tunggal Ika. Jangan sampai ada yang menganggu keutuhan itu," kata Yenti dilansir RMOLJabar, Rabu (19/6).

Alasan lain yang membuat pansel concern terhadap persoalan radikalisme adalah pernyataan Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane yang menyebut ada indikasi ideologi radikalisme di dalam tubuh lembaga antirasuah.

Meskipun, menurut Yenti, Pansel KPK sudah bertemu dengan komisioner KPK dan mereka memastikan apa yang selama ini ramai di media massa tidak seluruhnya benar.

"Kami berjaga-jaga dan berusaha agar tidak ada orang yang terpapar paham itu (radikalisme) jadi komisioner KPK. Dari 260 juta orang di Indonesia masa tidak ada lima orang yang baik. Kan kita hanya butuh lima saja," tuturnya.

Yenti menambahkan, radikalisme yang ada saat ini bisa saja berkaitan dengan kelompok tertentu. Paham tersebut jika masuk ke tubuh KPK akan merusak sistem dikarenakan berafiliasi dengan kelompok radikal.

"Ini untuk kepentingan bangsa, bukan kelompok apapun dan politik. Bisa jadi pelaku atau calon misalnya, bagian dari terafiliasi terorisme, radikalisme, sindikat," pungkasnya.

Dalam proses penyaringan calon pimpinan KPK, Pansel diketahui melibatkan Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) dan Badan Nasional Narkotika (BNN). Selain dua lembaga tersebut, Polri, Kejaksaan, KPK, dan BIN juga turut dilibatkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA