Tak butuh waktu lama bagi Tim Cobra Polres Lumajang menangkap Hori (43), warga Desa Jenggrong, Kecamatan Klakah, yang membunuh Muhammad Hola (34) warga setempat.
Dalam proses rekonstruksi tersebut, diketahui fakta-fakta kejadian berawal pukul 18,30 WIB, Holiq Sambudi (28) bersama dengan anak dan istrinya bersilaturahmi ke rumah Kepala Desa Sombo, Samad (53) yang berjarak sekitar 1 km.
Tepat pukul 20.00 WIB, Holiq beserta istri dan anaknya pulang ke rumah.
Namun sesampai di rumah ternyata sepatu kanan milik anaknya terjatuh. Holiq pun membangunkan kakaknya, Hola dan meminta ditemani mencari sepatu milik anaknya.
Di tengah perjalanan, Holiq yang membonceng melihat sinar dari senter yang dipegang oleh Hori. Ia pun mengambil sisi kanan karena Hori berjalan dari arah berlawanan tepat di tengah jalan.
Tak disangka saat berpapasan itulah Hori langsung menebas punggung Hola sebanyak dua kali.
Holiq pun berusaha melerai dan mendorong Hori seraya berkata yang diboncong kakak kandungnya.
Mengetahui salah sasaran, Hori pun bergegas meminta bantuan kepada Ibu Mansur, yang rumahnya terdekat dari TKP.
Setelah warga mulai berdatangan, Hori berusaha melarikan diri ke Desa Jenggrong, yang selanjutnya berhasil diamankan Kepala Desa Jenggrong bersama Tim Cobra.
Kepala Desa Sombo yang mengetahui kejadian ini berinisiatif memberikan kuning telur kepada korban sebanyak empat butir lantas dibawa menggunakan ambulans milik desa ke rumah sakit di wilayah Kota Lumajang.
Namun di tengah perjalanan, Hola menghembuskan nafas terakhirnya.
Kapolres Lumajang menyebutkan, dari hasil proses hasil rekonstruksi, diketahui dua kali Hori menebas punggung korban dengan keras dan kemudian menariknya sehingga menyebabkan luka sangat dalam dan panjang. Selain itu juga dari hasil visum, terdapat empat tulang rusuk korban patah, tulang punggung juga patah dan paru-paru bocor tertembus clurit.
"Panjang robekan punggung korban 29 cm dengan lebar 9 cm. Parahnya luka korban dapat tergambar dari proses rekonstruksi," terang Arsal.
Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Hasran Cobra yang juga mendampingi Kapolres Lumajang mengatakan kasus ini masih terus didalami.
"Kasus ini sangat kompleks, mulai dari hutang piutang hingga asmara yang membumbui di dalamnya. Saya bersama Tim Cobra akan terus mendalami kasus yang cukup menggemparkan warga Lumajang ini," tutur pria yang juga menjabat sebagai Katim Cobra tersebut.
Lokasi pembunuhan ini sendiri berada di pegunungan Kecamatan Gucialit yang mana sangat dekat dengan wilayah Tengger lokasi yang dikenal sebagai negeri di atas awan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.