Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menguraikan bahwa segmen pertama aksi terjadi pada Selasa (21/5) pukul 14.00 hingga 21.00.
Aksi ini berjalan damai. Bahkan pihak keamanan memberi toleransi bahwa aksi bisa berlanjut hingga lebih dari pukul 18.00.
“Karena momentum bulan Ramadan, meminta waktu berbuka puasa, maghrib, isya, sampai tarawih. Alhamdulillah tanpa sekat,†terangnya dalam jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/6).
“Korlap kembali berkoordinasi dan mengimbai masa agar kembali,†terangnya.
Sementara di aksi segmen kedua berbanding terbalik. Aksi ini dimulai pada pukul 22.30 secara tiba-tiba. Muncul 500 lebih massa di depan dan samping Gedung Bawaslu melakukan penyerangan dan perusakan.
“Bahkan petugas yang mengimbau diserang. Bukan hanya menggunakan bena kecil tapi juga benda mematikan,†sambungnya.
Iqbal menguraikan bahwa benda mematikan itu di antaranya adalah bom molotov, batu berukuran besar, petasan roket, pedang, hingga panah beracun.
“Massa didesain untuk rusuh untuk menyerang petugas. Segmen dua itu bergulir sampai pagi hari (22/5),†tutup Iqbal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.