Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengganti Agus Rahardjo Dkk Harus Bisa Jaga Marwah KPK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 24 Mei 2019, 15:22 WIB
Pengganti Agus Rahardjo Dkk Harus Bisa Jaga Marwah KPK
Massa aksi dari Barisan Penegak Keadilan/Net
rmol news logo Massa aksi yang mengatasnamakan diri Barisan Penegak Keadilan kembali menggelar unjuk rasa "Jumat Keramat" mengepung Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/5).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sama dengan aksi-aksi sebelumnya, kali ini mereka juga memprotes keras terhadap kegagalan pimpinan KPK di tangan Agus Rahardjo dkk yang dinilai gagal menjaga independensi dalam proses pemberantasan korupsi.

Koordinasi aksi Ahmad mengatakan, banyak hal blunder saat ini di KPK. Mulai dari perekrutan puluhan penyidik tidak sesuai prosedur, hingga kabar penyidik KPK Novel Baswedan dekat dengan salah satu partai politik.

"Lalu, gerbong penyidik Novel nampaknya ingin membuat kerajaan di KPK, dengan ingin menyingkirkan penyidik dari unsur Polri. Bagi kami, Novel ini menjadi momok kekisruhan yang terjadi di internal," sebut Ahmad dalam keterangan tertulis.

Dia menegaskan, sesuai pengamatan pihaknya, apabila penyidik tidak berkompeten terus dibiarkan, maka dapat mengancam proses pemberantasan korupsi kedepan.

"Novel yang tengah terciduk dengan pendukung capres dan disebutkan beberapa kali dia orang kita (Gerindra) bisa masuk ke lubang kepentingan politik. Kemudian, kualitas penyidik yang dipilih tanpa tes pun mengikuti induknya dan ini menjadi masalah serius bagi pemberantasan korupsi," tuturnya.

Ahmad berharap, pengganti Agus Rahardjo dkk yang sedang dalam proses, lebih berani menjaga marwah KPK dan tidak disetir oleh penyidik internal.

Pimpinan KPK yang dibutuhkan adalah berintegritas berani perangi korupsi tanpa pandang bulu dan tidak berpolitik. Terlebih dalam sistem perekrutan penyidik, KPK jangan terkesan politik akomodatif.

"Pengganti Agus Rahardjo cs wajib evaluasi dan copot Novel. Lalu kepentingan KPK sebaiknya sekarang tidak terpengaruh seperti pimpinan KPK yang terkesan nafsu sekali ingin menguasai KPK," tutup Ahmad.

Novel Baswedan sendiri sudah membantah tuduhan itu. Dijelaskannya, semua pihak yang bekerja di KPK saling melengkapi dan saling mengawasi, tidak ada satu bidang kerja yang membawahi semua pekerjaan. Sehingga mustahil jika ada satu orang yang menyetir penanganan suatu perkara tertentu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA