Hari ini, tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil ajudan pribadi Budi, Galuh Wijaya.
"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Walikota Tasikmalaya Budi Budiman alias (BBD) terkait dugaan suap DAK Kota Tasikmalaya," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah dalam keteranganya di Jakarta, Senin (29/4).
Sebelumnya, Febri menjelaskan, penetapan tersangka Budi setelah mencermati sejumlah penerimaan terpidana kasus dana perimbangan Yaya Purnomo. Sebelumnya, Yaya dijerat dalam kasus korupsi usulan dana perimbangan RAPBN 2018. Selain Yaya, ada 3 tersangka lain yakni Amin Santono (mantan Anggota DPR), Eka Kamaludin (perantara dan swasta), serta Ahmad Ghiast (kontraktor).
Selain Yaya, ada tiga tersangka lain yaitu Amin Santono (mantan anggota Komisi XI DPR), Eka Kamal (kontraktor).
Yaya Purnomo yang bulan Mei 2018, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, diduga menerima uang Rp 400 juta dari Budisecara bertahap yakni tahun 2017 dan 2018.
Uang itu diberikan dengan harapan DAK untuk Kota Tasikmlaya sebesar Rp 124,38 Miliar dapat segera dicairkan.
Budi disangkakan melanggar Pasal 5 Ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: