Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Usai Diperiksa KPK, Wanita Cantik Bersama Bowo Sidik Saat OTT Terdiam Membisu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 15 April 2019, 18:53 WIB
Usai Diperiksa KPK, Wanita Cantik Bersama Bowo Sidik Saat OTT Terdiam Membisu
Siesa Darubinta/Net
rmol news logo Perempuan Cantik yang bersama Bowo Sidik Pangarso di sebuah apartemen di kawasan Permata Hijau saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) dugaan suap distribusi pupuk, baru saja usai menjalani pemeriksaan.

Ia adalah Siesa Darubinta perempuan berparas cantik itu. Siesa keluar dari gedung KPK sekira pukul 16.45 WIB hanya jalan tertunduk dan menghindari sorotan kamera awak media.

Siesa yang didampingi seorang lelaki lanjut usia berbatik corak biru keluar darigedung antirasuah setelah menjalani pemeriksaan kurang lebih 8 jam.

Siesa tak berkomentar apapun saat ditanya ada hubungan apa antara dirinya dengan Bowo Sidik, ia hanya tertunduk dan terburu-buru memasuki mobil jempuannya. Siesa sesekali agak mengerutkan dahinya dan bungkam saat terus dicecar pertanyaan oleh awak media.

Siesa Darubinta, pernah dijadwalkan diperiksa oleh KPK sebagai saksi terkait dugaan suap pelaksanaan kerjasama pengangkutan antara PILOG dan PT HTK pada Jumat (27/4) lalu. Namun, Siesa absen dari panggilan penyidik.

"Siesa diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Manager PT Humpuss Transportasi Kimia Asty Winasti alias (AWI)," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangannya di Jakarta, Senin (15/4).

Saat OTT Bowo, Siesa terjaring dan ikut diamankan penyidik KPK lantaran tengah bersama Bowo Sidik dan sopirnya di sebuah apartemen yang belakangan diketahui milik Bowo Sidik sendiri.

Sebanyak tiga orang tersangka telah ditetapkan dalam perkara ini. Di antaranya, Bowo Sidik Pangarso (BSP), Indung alias (IND) dan Manager PT Humpuss Transportasi Kimia Asty Winasti alias (AWI).

Bowo Sidik diduga meminta fee kepada PT Humpuss Transportasi Kimia untuk biaya angkut yang diterima dengan komitmen fee sebesar 2 dolar AS per metric ton. Bahkan, Bowo Sidik diduga telah menerima sebanyak tujuh kali hadiah maupun dugaan suap dari PT (HTK).

Adapun, uang suap dan gratifikasi yang diterima Bowo Sidik dari PT Humpuss maupun pihak lain telah berhasil disita KPK sebesar Rp 8 miliar. Uang tersebut dihimpun oleh Bowo Sidik untuk kepentingan serangan fajar di Pemilu 2019.

Bowo dan Indung sebagai pihak yang diduga penerima disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 dan atau pasal 128 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Asty Winasti sebagai pihak pemberi disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau pasal 13 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tlndak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Teranyar, KPK berhasil membongkar uang Rp 8 miliar yang sudah dimasukkan ke dalam ratusan ribu amplop dengan pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu. Amplop-amplop itu didapati stampel cap jempol yang diduga untuk 'serangan fajar' Pemilu 2019. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA