Kata dia, selain anggota BPN, rapat yang diselenggarakan secara rutin itu juga dihadiri oleh calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
"Itu pertemuan rutin saja. Tiba-tiba ada kabar Bu Ratna jadi korban penganiayaan," kata Dahnil dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4).
Kabar penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak dikenal itu disampaikan oleh salah seorang staf Prabowo. Setelah mendengar kabar itu, Prabowo merasa iba dan hendak menjenguk Ratna.
Atas alasan itu, Prabowo bersama beberapa anggota BPN menggelar pertemuan dengan Ratna Sarumpaet di lapangan Polo, Bogor pada 2 Oktober 2018 lalu.
"Tapi saya tidak ikut pertemuan di Polo," imbuhnya.
Perlu diketahui, berdasarkan pengakuan saksi-saksi dalam pertemuan itu, Ratna menceritakan kronologi penganiayaan kepada Prabowo.
Namun belakangan, setelah pihak kepolisian mengungkap luka lebam di wajah bukan karena penganiayaan, Ratna pun mengakui kalau dia berbohong.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.