Edward mengatakan, kliennya mendapat uang yang dimasukkan ke amplop dari seorang menteri kabinet kerja Presiden Joko Widodo. Sedangkan Nusron Wahid disebutnya memiliki sumber tersendiri.
"Yang memenuhi Rp 8 miliar yang ada di amplop dari salah satu menteri di kabinet ini beda-beda sumber, Pak Nusron punya sumber sendiri, Pak Bowo punya sumber sendiri," ungkap Edward kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Jakarta, Rabu (10/4).
Bahkan, Edwar mengungkapkan ada keterlibatan salah seorang direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait sumber uang yang didapatkan kliennya.
"Ada menteri, ada direktur BUMN," imbuhnya.
Untuk saat ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik KPK terkait perkara sumber uang Rp 8 miliar yang akan digunakan untuk serangan fajar Pemilu 2019.
"Lagi didalami sama KPK. Kita beri kesempatan penyidik," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: