Kedatanganya ini untuk meminta korps reserse itu untuk menelusuri pelaku yang melakukan peretasan terhadap akun Twitternya.
“Saya melaporkan peretasan terkait akun Twitter saya dan dua akun email saya terkait akses ilegal melanggar UU ITE. Kemudian melaporkan kedua foto editan mencemarkan nama baik saya seolah-olah itu saya. Ada foto saya yang asli, betul, tapi foto
,†kata Feerdinan saat di Bareskrim.
Ia menjelaskan, akun Twitternya itu diduga telah dijebol oleh orang pada Kamis 28 Maret 2019 lalu. Oleh karena itu, ia meminta agar jajaran Komjen Idham Aziz yang memiliki Direktorat Siber melacak siapa peretas akun tersebut.
“Dalam lidik, biar polisi yang mencari siapa pelakunya,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: