Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Polri Terus Dorong Penggunaan Medsos Yang Sehat Dan Produktif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Kamis, 28 Maret 2019, 12:05 WIB
Polri Terus Dorong Penggunaan Medsos Yang Sehat Dan Produktif
Foto:Net
rmol news logo . Media sosial pada era digital saat ini memegang peranan yang sangat penting dalam membantu menciptakan terselenggaranya pemilu yang sejuk, aman dan damai.

Menurut Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017 terdapat 143 juta penduduk Indonesia yang mengakses internet dan memanfaatkan jejaring media sosial untuk berkomunikasi. Artinya ada  54 persen lebih masyarakat yang menggunakan media sosial setiap harinya.

Dalam perjalanannya di medsos bersliweran aneka informasi, termasuk informasi hoax, ujaran kebencian bahkan SARA. Meski Polri sudah sering melakukan penegakan hukum terhadap pelaku yang melakukan hoax, namun sepenuhnya belum bisa meredam peredaran hoax.

Itulah yang melatarbelakangi diselenggarakannya Seminar Nasional dengan tema "Melawan Hoax untuk Menciptakan Pemilu 2019 yang Aman, Damai dan Sejuk di Media Sosial" di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (28/3).

Seminar menjelang Pemiu serentak 2019 yang digagas Polri bekerjasama dengan KPU dan Kemenkominfo ini dibuka oleh Kabaintelkam yang diwakili Wakabaintelkam Irjen Suntana, sedangkan pembicara kunci adalah Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Menkominfo Rudiantara. Sebagai pembicara pakar hukum Mahfud MD, Ketua KPU Arief Budiman dan dan pengamat komunikasi Effendy Gazali.

Melalui seminar ini, Polri, pemerintah dan KPU kembali menegaskan dan tanpa henti menghimbau masyarakat agar tidak menyebarkan hoax dan mempolitisasi SARA demi terwujudunya pemilu yang sejuk, aman dan damai.

Pemilu tinggal beberapa hari lagi, KPU bersama Polri telah menetapkan tagline: "say no to hoax dan politisasi SARA demi Pemilu 2019 yang berdaulat, negara kuat".

Seminar ini adalah upaya Polri dengan pemerintah untuk mensosialisasikan pengguanaan medsos secara cerdas, bijak, cermat dengan menghadirkan para pakar dalam bidangnya yang kompeten dan kredibel.

Dalam seminar pembicara dan peserta juga sharing, berbagi pengalaman bagaimana menciptakan medsos menjadi ruang yang sehat, produktif, positif dan sejuk untuk saling berkomunikasi.

Dijelaskan oleh Karo Multimedia Div Humas Mabes Polri Brigjen Budi Setiawan, panitia menghadirkan perwakilan para penggiat medsos dari berbagai komunitas dan BEM mahasiswa perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan serangkaian kegiatan termasuk unjuk kreatifitas melawan hoax. Selain itu peserta juga akan menandatangani pakta integritas anti hoax untuk menjaga keutuhan NKRI.

Di sela-sela acara tersebut, Brigjen Budi Setiawan menjelaskan bahwa ancaman hoax dan konten negatif di medsos sudah membahayakan. Berdasarkan data Bagian Pemantauan dan Analisa Biro Multimedia Divisi Humas Polri, sepanjang tahun 2018 ditemukan 30.056 konten negatif di medsos yang terdiri dari 602 (2 persen) hoax, 20.945 (70 persen) provokasi, 1.120 (4 persen) SARA, 6.886 (23 persen) hate speech, 491 (2 persen) radikalisme, dan 12 (0.04 persen) terorisme.

"Fakta tersebut tentu harus menjadi perhatian serius oleh kita semua," kata Brigjen Budi Setiawan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA