"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka AND (Adnan) selaku PPK Kampar Riau," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Rabu (20/3).
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan dua orang tersangka yakni AND (Adnan) selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Waterfront Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kampar, Riau dan IKS (I Ketut Suarbawa) selaku Manajer Wilayah ll PT Wijaya Karya (Persero) Tbk/Manajer Divisi Operasi I PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Tersangka ADN diduga memerintahkan pemberian informasi tentang desain jembatan dan Engineer’s Estimate kepada tersangka IKS selaku Manajer Wilayah ll PT Wijaya Karya (Persero) Tbk/Manajer Divisi Operasi I PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
ADN juga menerima uang kurang Iebih sebesar Rp1 miliar atau 1% dari nilai nilai kontrak dan diduga terjadi kolusi dan pengaturan tender yang melanggar hukum yang dilakukan oleh para tersangka.
Kerugian keuangan negara dalam proye ini, setidaknya sekitar Rp 39.2 miliar dari nilai proyek pembangunan jembatan waterfront city di Tahun Anggaran 2015 dan 2016 dengan total Rp117,68 miliar.
Atas perbuatannya, mereka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang Undang Nomor 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: