Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aktivis 98 Yakin Robert Tidak Bermaksud Menghina TNI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 08 Maret 2019, 03:24 WIB
rmol news logo . Kalangan aktivis mahasiswa tahun 1998 meyakini bahwa dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robet tidak bermaksud menghina profesi maupun institusi TNI. Aksi Robet hanya untuk mengingatkan tentang bahaya dwifungsi ABRI sekarang TNI.

Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto menjelaskan, potongan Mars ABRI versi plintiran saat orasi Aksi Kamisan di depan Istana Negara, Jakarta, pekan lalu hanya merupakan gaya bahasa untuk menyampaikan sindiran atau satire. Tujuannya agar semua pihak waspada dengan dihidupkannya dwifungsi seperti masa sebelum reformasi.

"Saya rasa yang dinyatakan Robet itu kan bentuk satire supaya kita waspada dan tidak kembali ke masa lalu. Robet kan sebut ABRI," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/3).

Pasalnya menurut dia, dwifungsi ABRI merupakan bagian dari sejarah kelam masa Orde Baru. Yang mana ketika itu ABRI begitu dominan.

"Tapi dengan reformasi ABRI back to basic, TNI jadi profesional dan beralih jadi TNI. TNI selama ini yang paling kridibel (dapat dipercaya)," jelasnya.

Buktinya, lanjut Andrianto yang juga aktivis mahasiswa tahun 1998 ini, salah satu mantan petinggi TNI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan dua kali terpilih menjadi presiden.

"Tokoh TNI sudah dua kali dipilih langsung rakyat jadi Presiden. Ini membuktikan tokoh TNI dipercaya. Jadi Robet hanya ingatkan, jangan coba-coba bawa TNI kembali ke politik seperti dwifungsi," pungkasnya.

Rabu malam (6/3), Robet ditangkap setelah video orasinya viral. Ia dijerat dengan dugaan pelanggaran Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Namun setelah diperiksa penyidik Bareskrim Polri selama beberapa jam, Robert pun diperbolehkan pulang. Alasan penyidik tidak menahannya hukuman di bawah dua tahun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA