Demikian disampaikan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Ester yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil dalam jumpa pers di Kantor LBH Jakarta, Kamis (7/3).
"Kita harus pahami bahwa apa yang disampaikan Bang Robet saat itu adalah dalam konteks untuk mengingatkan amanat Reformasi yang saat itu memang secara spesifik disebutkan untuk menghapus dwifungsi ABRI," jelas Lola.
"Jadi jangan kita justru setelah sekian lama melangkah dari era Reformasi jadi malah kita berjalan mundur," tambahnya.
Menurut Lola, apa yang disampaikan Robertus dalam Aksi Kamisan 28 Februari lalu hanya mengumandangkan ulang nyanyian mahasiswa pada saat menuntut Reformasi di tahun 1998.
"Dalam konteks yang penuh itu tidak ada intensi sama sekali untuk melakukan penghinaan terhadap TNI. Karena di dalam bagian sebelumnya itu disampaikan bahwa ini adalah bentuk kecintaan kita sebagai warga negara melihat TNI yang profesional," jelasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.