Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sejak Januari hingga kemarin (Minggu, 3/3), sebanyak 2.342 orang terserang penyakit DBD.
Jumlah kasus DBD ini tersebar di Jakarta Pusat terdapat 134 kasus, Jakarta Utara 220, Jakarta Barat 651, Jakarta Selatan 651, Jakarta Timur 685, dan Kepulauan Seribu ada dua kasus DBD.
"Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan nyamuk dan penyakit DBD adalah kondisi iklim. Iklim berperan dalam memberikan lingkungan yang kondusif untuk nyamuk berkembang, iklim menjadi faktor sangat penting," kata Kepala Dinas Kesehatan, Sri Widyastuti di kawasan Gambir, Jakarta, Senin (4/3).
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan upaya pencegahan untuk mengendalikan penyebaran penyakit DBD melalui tiga prinsip yaitu promotif, preventif dan kuratif.
"Melalui upaya pengendalian penyakit DBD yang komprehensif diharapkan efektif dalam menurunkan angka kesakitan akibat DBD di DKI Jakarta," tuturnya.
Gejala penyakit ini biasanya diawali dengan demam, nyeri otot dan sendi, terdapat bintik merah/ruam di kulit disertai mual. Bila tidak cepat ditangani bisa berujung kepada kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.