Polres Jakbar Pantas Diapresiasi

Ternyata ledakan itu bersumber dari pipa gas yang bocor dari Rumah Makan Soto Betawi di Areal Pujasera, Lantai 4 Mal Taman Anggrek.

Polres Jakbar dan jajarannya bersama Tim dari Polsek Tanjung Duren langsung bergerak cepat ke TKP.

Bahkan Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi ikut turun.

Dan secara berkala Hengki menyampaikan informasi kepada media, tentang apa yang terjadi di balik ledakan itu.

Lalu hari ini (Kamis, 21/2), polisi kembali melanjutkan investigasi mereka. Termasuk, memanggil para saksi.

Polres Jakarta Barat pantas diapresiasi. Paling tidak, spekulasi soal bom langsung diredam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Labfor dan Gegana, tidak ditemukan bahan peledak apapun di TKP.

Polres Jakarta Barat juga telah memeriksa Manajemen Mal Taman Anggrek dan para saksi lain.

Sebenarnya, pegawai di Rumah Makan Soto Betawi itu pun harus diperiksa. Terutama siapa yang terakhir memegang kompor pemasak sehingga menghidupkan kompor gas.

Ada sedikit celah yang perlu dipertanyakan polisi dari pihak Soto Betawi di MTA.

Tabung atau selang gas kalau bocor, dalam hitungan detik yang tercepat, pasti terdengar suara desisnya.

Kalau sudah terdengar mendesis, reflek harus cepat dicabut pipa itu.

Jadi, ada apa sebenarnya?

Walau ini cuma ledakan akibat pipa gas yang bocor, dampak kerusakannya pada gedung MTA lumayan parah. Utamanya di areal Pujasera.

Kejadian ini harus jadi masukan untuk semua pengelola mal di Tanah Air, khususnya di Jakarta.

Tingkatkan kewaspadaan. Juga jadi masukan untuk aparat kepolisian, apalagi menjelang pesta demokrasi.

Dua ledakan dalam sepekan telah terjadi di Jakarta.

Ledakan pertama karena petasan saat debat capres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu malam (17/2) lalu.

Ledakan kedua karena pipa gas bocor di Mal Taman Anggrek.

Jangan lengah, Indonesia.

Sekali lagi, apresiasi yang tinggi untuk Polres Jakarta Barat dan Polsek Tanjung Duren atas kinerja mereka yang baik menangani kasus ledakan pipa gas bocor di Mal Taman Anggrek. [wid]