Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Suap SPAM, KPK: Sikap Kooperatif Akan Dihargai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/wisnu-yusep-1'>WISNU YUSEP</a>
LAPORAN: WISNU YUSEP
  • Kamis, 14 Februari 2019, 01:19 WIB
Soal Suap SPAM, KPK: Sikap Kooperatif Akan Dihargai
Febri Diansyah/Net
rmol news logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada sejumlah pejabat di Kementerian PUPR belum mengembalikan duit dugaan suap proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun anggaran 2017-2018.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

KPK mengingatkan semua pihak yang pernah menerima aliran dana tersebut agar kooperatif mengembalikan.

"Sikap kooperatif akan dihargai secara hukum," ujar Jurubicara KPK Febri Diansyah di Kantor KPK, Rabu (13/2) malam.

Sejauh ini, KPK telah menyita uang dari kasus suap pelaksanaan proyek pembangunan SPAM ini, baik mata uang rupiah maupun valuta asing yaitu sebesar Rp 11,2 miliar, 23.100 dolar Singapura, dan 158.50 dolar AS.

Uang-uang yang disita tersebut terdiri atas sejumlah uang yang ditemukan saat kegiatan tangkap tangan pada tanggal 29 Desember 2018 dan pengembalian dari 16 orang pejabat di Kementerian PUPR.

"Baik yang menjadi tersangka maupun saksi, seperti PPK di beberapa proyek penyediaan air minum di sejumlah daerah," kata dia.

Dalam kasus ini, delapan orang menjadi tersangka. Diduga sebagai pemberi, yakni Dirut PT WKE Budi Suharto, Direktur PT WKE Lily Sundarsih, Direktur PT Tashida Sejahtera Perkasa Irene Irma, dan Direktur PT TSP Yuliana Enganita Dibyo.

Sementara mereka yang diduga sebagai penerima, yaitu Kepala Satuan Kerja SPAM Strategis/PKK SPAM Lampung Anggiat Partunggal Nahot Simaremare, PPK SPAM Katulampa Meina Woro Kustinah, Kepala Satuan Kerja SPAM Darurat Teuku Moch Nazar dan PPK SPAM Toba 1 Donny Sofyan Arifin.

Anggiat Partunggal Nahot Simaremare, Meina Woro Kustinah, Teuku Moch Nazar, dan Donny Sofyan Arifin diduga menerima suap untuk mengatur lelang terkait dengan proyek pembangunan SPAM pada tahun anggaran 2017/2018 di Umbulan 3-Pasuruan, Lampung, Toba 1, dan Katulampa.

Dua proyek lainnya adalah pengadaan pipa HDPE di Bekasi dan daerah bencana di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah. Untuk proyek tersebut, mereka menerima masing-masing sebagai berikut.

Anggiat Partunggal Nahot Simaremare menerima Rp 350 juta dan 5.000 dolar AS untuk pembangunan SPAM Lampung. Selanjutnya, Rp 500 juta untuk pembangunan SPAM Umbulan 3, Pasuruan, Jawa Timur.

Meina Woro Kustinah Rp1,42 miliar dan 22.100 dolar Singapura untuk pembangunan SPAM Katulampa. Teuku Moch Nazar Rp 2,9 miliar untuk pengadaan pipa HDPE di Bekasi dan Donggala, dan Donny Sofyan Arifin Rp170 juta untuk pembangunan SPAM Toba 1. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA