Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wawancara Dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir Tahun 2011

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/mega-simarmata-5'>MEGA SIMARMATA</a>
OLEH: MEGA SIMARMATA
  • Sabtu, 19 Januari 2019, 14:28 WIB
Wawancara Dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir Tahun 2011
Abu Bakar Ba'asyir/Net
rmol news logo . Saat Ustaz Abu Bakar Ba'asyir ditahan di Rutan Bareskrim Mabes Polri, tidak ada satupun orang luar yang diterima beliau untuk membesuk, kecuali keluarga dan santri-santri beliau.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tapi ketika itu, penulis diperbolehkan membesuk karena Ustaz Abu memang sudah mengenal saya dan merupakan pembaca setia tulisan-tulisan saya.

Sebelum beliau ditahan, kami memang sering berkomunikasi melalui SMS.

Inilah wawancara saya dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir tanggal 21 Januari 2011 di Rutan Bareskrim Mabes Polri:

Mega Simarmat (MS): Baru sekarang saya bisa membesuk setelah 5 bulan Pak Ustaz Abu ditahan, bagaimana kondisi Pak Ustaz saat ini?

Ustaz Abu Bakar Ba'asyir (ABB) : Alhamdulilah baik. Terimakasih saya dibesuk. Ya …. selama di tahanan, saya diperlakukan baik. Artinya, tidak ada tekanan di sini. Waktu yang saya miliki juga jadi lebih banyak untuk beribadah. Salat dan membaca Alquran.

MS: Pak Ustaz sempat menjalani operasi katarak mata. Bagaimana kondisi mata pak Ustaz?

ABB: Mata kanan saya yang dioperasi. Saya masih sulit melihat jarak jauh. Hari ini ada dokter mata yang akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap mata saya.

MS: Selama di dalam tahanan, apakah masih mengikuti berita-berita di luar? Baik itu pemberitaan nasional ataupun internasional?

ABB: Saya tetap ikuti informasi dari pemberitaan yang disampaikan media massa.

MS: Kasus mafia pajak yang melibatkan pegawai rendahan sekelas Gayus Tambunan sempat mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan bahwa patut dapat diduga ia dibantu oleh seseorang yang dituduhnya sebagai agen CIA untuk membuat paspor palsu. Apakah Pak Ustad mengikuti juga kasus Gayus Tambunan dan rumors tentang agen CIA itu?

ABB: Saya ikuti kasus Gayus …. (terdiam dan tidak ingin mengomentari masalah rumors seputar agen CIA).

MS: Lalu di tingkat internasional, dunia sempat dikejutkan dengan bocornya data-data diplomatik Amerika dari Situs WIKILEAKS. Pak Ustaz mengikuti permasalahan WIKILEAKS?

ABB: Ya saya ikuti tapi tidak banyak.

MS: Pak Ustaz, kita bicara soal kasus yang menimpa Pak Ustaz saat ini. Anda dituduh mempelopori dan mendanai kasus terorisme yang dituding Densus 88 menjamur di wilayah Nangroe Aceh Darussalam. Pertanyaan saya sangat sederhana saja, sebesar apa sebenarnya aset dan kekayaan anda sebagai seorang muslim sehingga dituduh bisa mendanai aksi Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) yang melakukan latihan militer?

ABB:  Terpukul hati saya mendapatkan fitnah yang sekejam ini. Dalam Surat Albaqarah kedua ayat 217 ditulis disana soal fitnah.

"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah, 'Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya'," (Al-Baqarah: 217).

Saya tidak tahu menahu soal masalah itu. Tetapi jika ada umat Islam melakukan latihan perang, apakah itu bisa secara otomatis dikategorikan sebagai latihan terorisme?

Dalam Surat Alanfal ayat 10 ada dituliskan mengenai hal itu.

Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian serta orang-orang selain mereka yang tidak kalian ketahui sedangkan Allah mengetahuinya. (QS al-Anfal [8]: 60).

MS: Saya perdalam lagi pertanyaan tadi Pak Ustaz, sebesar apa kekayaan anda dalam hal finansial sehingga anda dituduh mampu mendanai latihan perang di Aceh?

ABB: Pertanyaan saudari cukup tegas. Saya akan jawab sejujurnya. Sampai detik ini, saya bercita-cita agar Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) bisa punya kantor yang sederhana. Tapi itu belum bisa tercapai karena susah sekali mendapatkan uangnya. Saya sudah kumpulkan sedikit demi sedikit tapi tetap belum cukup. Lalu saya diberitahu bahwa kantor JAT yang di wilayah Jakarta Selatan diteror oleh Densus 88 Anti Teror Polri sehingga mereka tidak dikasih lagi mengontrak di tempat yang lama. Nah, untuk mendapatkan kantor yang baru saja, harus ada anggaran antara Rp 30-50 juta sebagai biaya kontrak semacam rumah per tahunnya. Uangnya yang belum ada. Kalau saya kaya raya berkecukupan, untuk apa harus bersusah payah mengumpulkan uang untuk bisa membayar uang kontrak misalnya?

MS: Pak Ustaz, mengapa diri anda ini seperti laris manis dalam kasus terorisme. Anda ini sebenarnya menjadi incaran pihak mana?

ABB: Amerika. Sejak awal saya tahu bahwa saya adalah incaran Amerika. Anda sudah pernah dengar toh … kan ada di pemberitaan, Amerika pernah meminta secara khusus kepada Presiden Megawati Soekarnoputri agar saya ditangkap. Tetapi yang namanya Megawati mendapat kekuatan dari Allah untuk menolak permintaan Amerika yang arogan itu. Namun menurut saya, pemerintahan Yudhoyono ini adalah pemerintahan yang tunduk kepada kepentingan dan tekanan Amerika.

MS: Apa komentar anda soal Amerika?

ABB: Amerika itu adalah musuh umat Islam nomor 1 di dunia.

MS: Lalu dengan kekuatan yang berjumlah 32 orang, apakah anda siap menjalani persidangan untuk menghadapi dakwaan dari Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang jumlah personilnya sangat luar biasa banyaknya untuk mengadapi anda pada persidangan bulan depan?

ABB: (Tersenyum) …. ya … betul … ada 32 orang Jaksa yang dibentuk menangani kasus saya saja. Tidak apa-apa. Silahkan saja. Saya siap menjalani persidangan itu.

MS: Pak Ustad, izinkan saya membelokkan topik pembicaraan ini ke masalah Palestina. Satu persatu negara-negara di komunitas internasional menyampaikan dukungan terbuka untuk terbentuknya Negara Palestina. Tanggapan anda mengenai pembentukan Negara Palestina itu bagaimana?

ABB: Saya ikuti secara seksama masalah Palestina. Sepanjang negara yang mau dibentuk itu adalah Palestina sebagai Negara Islam, pasti saya juga ikut mendukung. Tetapi pertanyaan saya, apakah Palestina yang mau dibentuk itu memang betul negara Islam? Ingat bahwa negara Islam tidak boleh berkompromi dengan kekafiran, baik untuk masalah pribadi sampai ke masalah negara. Untuk apa dibentuk Negara Palestina kalau mereka tidak bisa tegas misalnya? Kalau Palestina tidak mampu bersikap tegas maka itu artinya mereka hanya bermain-main membentuk sebuah negara.

MS: Lho, bukankah di mata semua orang, kalau sudah bicara soal Palestina maka itu artinya bicara soal Islam. Sebab Palestina identik dengan Islam.

ABB: Kalau memang Negara Palestina yang mau dibentuk itu adalah negara Islam yang sesungguhnya, tentu harus didukung. Tetapi kalau yang mau dibentuk itu adalah negara yang mengaku Islam namun berkompromi ke sana kemari di luar Islam, itu bukan negara Islam namanya.

MS: Presiden Amerika Serikat Barack Obama terlihat sangat gigih menyuarakan agar tahun 2011 ini Palestina bisa hadir dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai sebuah negara. Sebagai tokoh Islam, bisakah anda mempercayai kegigihan Barack Obama mendukung Palestina?

ABB: (Tersenyum) …. Amerika hanya bersikap seolah-olah mendukung karena pasti mereka punya misi lain di Palestina yaitu ingin meraup keuntungan ekonomi yang terkandung dalam kekayaan alam di Palestina. Harus diwaspadai ancaman tentang penjajahan atas Palestina. Kapitalisme kan seperti itu karakternya, yang penting buat Amerika adalah bagaimana caranya agar mereka yang dapat untung sebesar-besarnya. Itu ciri kapitalisme!

MS: Bagaimana mungkin di Palestina ada kekayaan alam yang bisa menguntungkan Amerika karena sampai saat ini saja penggunaan air di seluruh wilayah Palestina masih sangat dibatasi oleh Israel?

ABB: Anda jangan salah! Biasanya di dalam sebuah negara yang mayoritas rakyatnya adalah Islam, Allah pasti memberikan kekayaan alam yang luar biasa di dalam negara itu. Mana kita tahu kalau ternyata di Palestina sana ada lahan minyak yang bisa digarap dan menghasilkan keuntungan ekonomi yang luar biasa besarnya.

MS: Lalu bagaimana Palestina bisa membentuk negara yang berdaulat kalau di dalam negeri mereka sendiri saja masih ada perpecahan antara Fatah dan Hamas misalnya?

ABB: Itulah yang saya maksud tadi, untuk apa membentuk sebuah negara kalau tidak serius? Saya mendengar kabar ya …. bahwa petinggi Fatah dan Hamas yang saat ini memegang kekuasaan adalah sekuler. Saya pribadi sangat mendukung perjuangan jihad dari kelompok Hamas yang ada di lapangan. Mujahid-Mujahid Hamas yang gagah berani seperti mereka inilah yang harusnya mendapatkan peluang untuk berkuasa. Bukan yang sekuler! Hamas yang ada di lapangan itulah yang tegas menolak keberadaan Israel. Sebab Yahudi yang menjadi otak untuk memerangi Islam.

MS; Baiklah Pak Ustaz Abu, terimakasih untuk wawancara kita ini.

ABB: Terimakasih kembali.
[***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA