Mereka meminta kepada lembaga antirasuah agar bisa membedakan antara fitnah dan fakta yang disampaikan oleh segelintir orang.
"KPK harus bisa bedakan antara fakta dan fitnah, jangan mau tergiring dengan demo pesanan politik untuk menjatuhkan nama TGB (Tuan Guru Bajang)," kata Koordinator GL Hoaks, Ibrahim dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, Ibrahim berharap, KPK yang dipimpin Agus Rahardjo cs tidak masuk angin dengan desakan-desakan elit dan pendemo pesanan yang punya motif politis dengan sengaja untuk menyebar berita bohong alias fitnah untuk menyerang Muhammad Zainul Majdi alias TGB, mantan Gubernur NTB.
Massa GL-Hoax juga menuding ada pihak yang sengaja membuat framing negatif dan menyesatkan untuk menjatuhkan pamor TGB.
"Ini jelas ada framing negatif untuk menjatuhkan seorang ulama yakni TGB," sebut Ibrahim.
Padahal, kata dia, dari pemberitaan KPK bahwa kasus ini belum memasuki tahap penyelidikan, namun masih di level klarifikasi informasi dan pengumpulan bahan keterangan.
"Janganlah menafsirkan sendiri data-data tersebut," katanya lagi.
Lebih jauh, Ibrahim mengaku jelang Pilpres 2019 ini, aroma politik semakin memanas. Bahkan isu-isu untuk menyudutkan lawan politik pun dilakukan dengan menghalalkan segala cara.
Pihaknya mencium dalam waktu dekat akan ada gerakan aksi demo pesanan untuk mendesak kasus dugaan korupsi divestasi saham PT Newmont di NTB.
"Kami tidak ingin ulama kami TGB dikriminalisasi," tutup Ibrahim.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.